“Yes, we are ready…” Suara kencang anak-anak yang belum terlalu jelas pengucapannya membuat suasana kelas TK A Fatmawati di hari pertama terdengar menggelikan bagi fasilitator dan untuk para orang tua murid. Mereka sengaja menyempatkan waktu untuk mengantar dan melihat putra-putri, melihat kegiatan apa saja yang dilakukan di kelas mereka sekaligus berkenalan dengan para orang tua murid yang lain. mereka terlihat antusias, ada yang sibuk memotret, merekam atau mengobrol dengan maksud menjalin silahturahmi. Suasana riuh di hari pertama sekolah semakin menambah energi kami, kelas Fatmawati terdiri dari 7 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki yang semuanya juga nampak antusias mengikuti kegiatan kelas kami. Dengan tim Fasilitator Bu Irma dan Bu Yusie, di tambah Bu Putri sebagai guru pendamping untuk satu tahun ke depan yang di amanatkan menfasilitasi dan membimbing TK A Fatmawati. Aku bisa membuat ikan … kegiatan diawal masuk yaitu mengkolase bentuk ikan, anak-anak terlihat antusias ketika mereka mengkolase bentuk ikan, mereka mengkolase dengan tekun dan penuh semangat untuk dapat menyelesaikannya, Setelah selesai mereka terlihat asyik bermain ikan dan bangga dapat berlomba memancing ikan bersama di kelas. Bukti bahwa kebersamaan dan saling menghargai bisa ditanamkan pada anak-anak dengan kegiatan seni yang tampak sederhana. Antusias dan semangat yang selalu tampak diwajah mereka itulah TK-A Fatmawati yaitu kelas yang akan kami selalu isi dengan keceriaan dan kekompakkan, semoga TK-A Fatmawati dapat selalu menyatu dalam suasana kekeluargaan yang harmonis. Semangat terus tim Fatmawati untuk mencari ilmu, berteman, dan menambah pengalaman!
0 Comments
“TK A Cut Meutia, Are you ready?”, tanya Bu Dhika dan Bu Tesa. Beberapa detik kemudian akan ada teriakan-teriakan lucu yang menggemaskan menjawab “Yes we are ready!”, itulah jawaban dari teman-teman kita di kelas Tk-A Cut Meutia dengan penuh semangat dan keceriaan. Kelas yang penuh dengan beragam karakter yang sangat unik. Abby yang selalu aktif, Aiman yang gemar merapihkan mainan, Akhmal yang periang, Ali yang penuh dengan banyak pertanyaan, Gladis yang selalu antusias dengan hal yang menarik, Naila yang selalu bercerita, Keizan yang lembut, Kia yang imut, Cheryl yang penuh perhatian, Manggala yang pendiam, Rama yang selalu penasaran, Chris yang unik, Rei yang gemar makan sayur. Bu Tesa dan Bu Dhika selalu bahagia ketika melihat mereka tersenyum dan tertawa bersama. Selama satu tahun kedepan, TK-A Cut Meutia akan mengisi hari-hari dan kegiatan di Sekolah Alam Cikeas menjadi penuh keceriaan. Berburu pengalaman, bermain dengan penuh riang, dan mencari tahu semua yang diinginkan. Tunggu cerita-cerita seru dan menarik dari kami ya. Belajar Dengan Alam Bersama TK A Sasando:
AKU KINI TAHU TENTANG “ PANJANG “ Tahu kah kalian perbedaan panjang dan tinggi ? Bagi kita yang dewasa sudah tentu gampang karena kita telah mengalami masa pengenalan tersebut, eh …. tapi ada lho orang dewasa yang masih bingung dengan penggunaan panjang-tinggi, jauh-dekat, kanan-kiri, dll. Kesemuanya itu bagi anak-anak merupakan hal yang baru dan perlu berfikir dengan menggunakan energi yang cukup banyak juga. Di tema akhir Semester II “Madagarcar Zone” kali ini TK A Sasando sedang belajar tentang ukuran panjang. Pertemuan pertama diawali dengan penjelasan tentang perbedaan ukuran panjang dan tinggi dimana secara umum/sederhana panjang mewakili ukuran benda yang menyamping sedangkan tinggi adalah mewakili ukuran benda yang menjulang ke atas. Untuk mengkonkritkan hal tersebut, kami dikenalkan dari sesuatu yang sangat dekat dengan kami, yaitu tubuh kami. Ternyata tubuh kami memiliki bagian yang berukuran panjang, seperti tangan dan kaki. Bukan hanya itu kami bermain secara berpasangan untuk membandingkan rentangan tangan dan jauh lompatan. Belum cukup dengan itu, kami mengamati bersama-sama benda-benda yang di dalam kelas kami, seperti tepian buku, spidol, pensil warna, crayon, keranjang loker, kertas, dll. Masih belum puas juga, kami kemudian keluar kelas berkeliling sekolah untuk mengamati benda-benda yang memiliki ukuran panjang. Kami menemukan banyak benda yang memiliki ukuran panjang, seperti ranting pohon, daun, bunga, batu, sampah botol, sampah plastik, dll. Kami pun menyelesaikan tugas (worksheet) menarik garis untuk menentukan mana yang benar antara gambar ikan, belut dan ular dengan tanda ukuran panjangnya. Di pertemauan kedua. Setelah kami mampu membedakan panjang-pendek, barulah kami belajar mengestimasikan panjang suatu benda dengan menggunakan jengkal tangan dan lego. Kami dibagi dalam 4 (empat) kelompok kemudian setiap kelompok diberikan beberapa macam benda yang ada di kelas. Setiap anggota kelompok harus terlibat/mencoba untuk mengukur beda tersebut. Butuh berapa jengkal tangan atau butuh berapa blok lego panjang benda tersebut ? Kelas pun menjadi riuh diskusi anak-anak yang polos dan lucu. Tiba-tiba terdengar “ Pak Arfian, buku ini panjangnya 5 lego.” , “ Pak………boneka anjingnya 3 jengkal tanganku.” ….bla…..bla….bla….. Mereka sangat serius tapi terlihat menyenangkan. Berpindah dari satu sisi ke sisi yang lain untuk mengukur sesuatu yang terlihat menari menurut mereka masing-masing. Kami sangat antusias untuk mengukurnya secara bergantian. Meningkat pada pertemuan ketiga. Kami mulai dikenalkan dengan ukuran yang menggunakan angka, karena ukuran yang tidak menggunakan angka (jengkal tangan atau kaki) setiap orang akan memiliki ukuran berbeda-beda. Kami dikenalkan dengan penggaris, tapi kami ingin berkreasi sendiri membuat penggaris. Kami menyiapkan kardus kemudian dipotong memanjang secukupnya yang penting cukup untuk menulis angka 0 – 20 karena kami baru belajar angka tersebut. Karduspun bagian tepi salah satu sisinya yang panjang diberikan titik-titik dengan skala tertentu, kemudian setiap titik diberikan angka 0 – 20. Taraaaa…..jadilah penggaris. Kami pun mendapat penjelasan bagaimana cara menggunakan penggaris buatan tersebut. Mudah lho…..letakkan tepi bedan pada angka nol “ 0 “ kemudian kita tinggal melihat tapi lainnya mencapai angka berapa. Nah itulah panjangnya. Gampang kan ? Akhirnya setelah kami mengukur-ukur benda yang ada di kelas, kami pun berhamburan ke luar kelas untuk mengukur apa saja yang ada di luar kelas kami. Ada sign system, outdoor display, daun kering, batu, ranting, paving block, kursi ayunan, sampah botol, sandal kakak kelas, dll. Kami sangat senang melakukannya. Kami senang dan kami cerdas. We are TK-A Gendang! We are Ready! “TK-A Gendang, time’s uuuuuup! Tidy up, please!”, seru Bu Dhika dan Bu Ara. Beberapa detik kemudian akan ada suara-suara lucu menggemaskan yang mulai sibuk bernyanyi sambil merapikan mainan , “Everybody tidy up..tidy up..tidy up. Everybody tidy up, tidy up.” Itulah salah satu kebiasaan unik teman-teman kita di kelas TK-A Gendang. Kelas yang unik dengan beragam karakter uniknya. Kia yang selalu antusias, Aisyah yang gemar menari, Arya yang suka sekali membersihkan kelas, Abi yang mandiri, Dhanis yang selalu kritis, Echa yang gemar berbagi, Noureen yang paling bersemangat untuk memimpin teman-temannya, Ian yang suka bercerita tentang banyak hal kepada guru dan teman-temannya, Zira yang sering membantu teman, Suri yang selalu penasaran, Emir yang suka dengan hal-hal unik, Tifa yang selalu ingin tahu, Iel yang jago menggambar, dan Queen yang paling gemar bernyanyi dan tersenyum. Bu Dhika, Bu Ara, dan Bu Multi selalu saja dibuat terheran-heran dengan tingkah unik dan usil mereka, hehehehe. Selama setahun ke depan, TK-A Gendang akan mengisi hari-hari di Sekolah Alam Cikeas menjadi penuh warna dan keceriaan. Berburu pengAlaman, bermain dengan penuh riang, dan memuaskan rasa ingin tahu. Tunggu cerita-cerita menarik dari kami ya. TK-A Gendang! Play, learn, and grow together! (Dhika, Fas.TK-A Gendang) Halo teman-teman,Assalamu alaikum. Berjumpa lagi dengan TK A Bali. Kali ini kami akan berbagi cerita tentang kegiatan outbound di sekolah. Kami sangat senang mengikuti kegiatan outbound disetiap minggunya. Diminggu awal, kami melakukan games memasukkan air ke dalam botol, seru banget rasanya, karena selain mrmasukkan air, kami juga harus berlali cepat dan hati-hati supaya airnya tidak tumpah dijalan. Akan tetapi menang atau kalah bukan hal utama, yang penting kita semua bisa bermain bersama dan membuat kami jadi lebih sehat pastinya.
Di minggu berikutnya, kami semua mencoba melewati rintangan instalasi outbound yaitu berjalan di atas papan titian dengan ketinggian lebih dari 1 meter. Serem juga ya, awalnya kami takut dan bahkan ada salah satu dari teman kami ada yang menangis, akan tetapi sesudah kami mencoba satu per satu, dari mulai digendong, dibantu pegang tangannya, sampai kami semua bisa berjalan sendiri sendiri, dan kami semua ketagihan. Rasanya ingin coba lagi dan coba lagi, tapi sayangnya waktunya terlalu cepat habis sehingga kami harus segera kembali ke kelas dan mengikuti kegiatan selanjutnya. Kegiatan outbound yang paling menarik yang pernah kami coba adalah kegiatan di minggu ketiga, yaitu tracking berjalan melewati sawah, tebing dan sungai. Banyak hal yang bisa kami temukan disana, ada belalang, katak, ikan, burung, capung, bekicrot dan masih banyak lagi yg bisa kami lihat disana. Yang tidak kalah seru adalah cerita perjalanan kami menyusuri pematang sawah, ada teman kami yang terpelset, kakinya terjebak lumpur sampai-sampai sepatu, clana dan baju kami semua kotor dan berwarna kecoklatan karena penuh dengan tanah dan lumpur. Kami berjalan bersama-sama, kami juga saling menolong teman jika ada teman kami yang merasa kesulitan. Sekali lagi kami sangat senang melakukan kegiatan outbound. Sampai ketemu lagi ya di petualangan TK A Bali selanjutnya... Asalamu alaikuuuum semuanyaaa.. |
Kelas TKA
Selamat datang di kelas TKA Sekolah Alam Cikeas. Arsip
April 2018
Kategori
All
Kontribusi Berita
Orangtua, fasilitator atau siswa yang ingin ikut menulis di blog kelas silakan akses melalui tombol di bawah ini.
|Kelas TKASekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|