Di awal tahun 1800-an bersamaan dengan mulainya abad19, sebuah penemuan kecil seorang metalurgis bernama Alexander Parkes yang kelak penemuannya akan menjadi cikal-bakal perubahan dunia secara global dengan ditemukannya sebuah material baru bernama Parkesine. Material baru ini memiliki sifat mudah dibentuk dan diolah, sebuah material unik namun tak populer karena muncul di jaman keemasan penggunaan logam. Seiring berjalannya waktu, material yang tak terlalu populer ini ternyata kemudian mampu bertahan melampaui hitungan abad bahkan masih digunakan hingga saat ini. Di tempat lain di abad yang berbeda, di awal abad 20, ternyata seorang ahli kimia bernama Leo Bekeland juga menemukan sebuah material baru yang memiliki kemiripan dengan Parkestine yang kemudian dikenalndengan nama Bakelite. Penemuan Bakelite ini ternyata mampu memicu inovasi dan pengembangan material Bakelite menjadi bahan yang lebih beragam bentuk dan fungsinya serta secara global digunakan oleh hampir seluruh manusia diseluruh penjuru dunia hingga saat ini. Nama kedua material tersebut mungkin masih asing di telinga kita, walaupun sebenarnya pengembangan kedua material itu sudah sangat kita kenal secara umum dengan nama Plastik. Sebuah material multiguna yang penggunaannya telah menyentuh sebagian besar aspek kehidupan kita. Penggunaannya yang luas mulai dari plastik/ kresek sebagai kantong belanjaan, perabot rumah tangga, beragam peralatan elektronik, dapur dan toiletries, pot tanaman, lensa kacamata, dan jutaan benda lainnya, serta telah membawa manfaat yang tak terhingga bagi manusia. Plastik bahkan mampu merubah sejarah manusia secara global dengan membelokkan arah sejarah manusia dari jaman logam menuju jaman plastik. Diantara jutaan manfaat yang diperoleh dari penggunaan plastik, ternyata materi multiguna itu menyisakan sebuah masalah baru yang belum terpecahkan hingga kini. Sifat plastik yang tak mudah terurai mulai menyebabkan tumpukan sampah yang tak mudah hancur oleh proses alam bahkan setelah dibantu dengan pengolahan yang dilakukan manusia. Sedikit-demi sedikit alam mulai tercemari oleh sampah-sampah sisa perangkat plastik yang tak digunakan lagi, potongan-potongan besar sisa perangkat plastik mulai mengotori tanah, sementara potongan-potongan yang lebih kecil dan berbentuk partikel nano telah tersapu air dan mencemari area perairan darat dan ekosistem laut hingga jauh ke tengah samudera, bahkan mulai mengotori kehidupan ekosistem di palung-palung laut yang dalam. Plastik sang sahabat manusia ternyata telah menjadi musuh yang mampu merusak alam. Waktu terus bergulir dan bergerak hingga mencapai abad ke 21, kesadaran manusia akan pentingnya kelestarian alam semesta mulai merebak, gerakan-gerakan pelestarian alam mulai bermunculan di seluruh penjuru dunia. Masih ada harapan dan waktu untuk berubah ke arah yang lebih baik dan membelokkan arah dunia menjauhi kehancuran alam. Tindakan yang kita lakukan dengan benar dengan mempertimbangkan kelangsungan kehidupan alam akan menggerakkan arah masa depan ke arah perbaikan. Oleh karena itu beranilah untuk bertindak dengan bijak dalam menggunakan plastik, misalnya dengan mengurangi penggunaan plastik sehari-hari. Anda kini tidak lagi bertindak sendirian untuk merubah arah masa depan dunia ini, karena jutaan manusia di seluruh dunia telah bergerak bersama melakukannya, bahkan seluruh staff dan siswa-siswi Sekolah Alam Cikeas pun telah berani melakukan tindakan nyata melestarikan alam dengan mengurangi penggunaan plastik sehari-hari.
1 Comment
Sekolah Alam Cikeas memiliki visi menjadi sekolah terdepan yang mencetak generasi pemimpin dan memiliki misi membangun sistem pendidikan berbasis alam dengan pembelajaran berstandar Internasional sekaligus melakukan konservasi alam di lingkungan sekitarnya. Sekolah Alam Cikeas memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Flora dan fauna dapat hidup dalam lingkungan ekosistem yang lestari. Salah satu indikator tingginya tingkat keanekaragaman hayati di suatu tempat adalah ekosistem yang terjaga. Ekosistem yang terjaga di lingkungan sekolah alam Cikeas merupakan media belajar dan media kajian lingkungan bagi siswa-siswi dalam proses belajar. Berdasarkan pengamatan satwa liar yang dilakukan oleh Biodiversity Warriors Kids SAC, Biodiversity Warrior dari Kehati, BScC Indonesia, Fakultas Biologi Universitas Nasional dan Prodi Magister Biologi Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional, Jakarta pada bulan September-Oktober 2017 di lingkungan Sekolah Alam Cikeas terdapat 30 jenis burung, 17 jenis kupu-kupu, 10 jenis capung, 9 jenis herpetofauna, dan 2 jenis mamalia. Sekolah Alam Cikeas dihuni oleh 6 jenis burung yang dilindungi oleh UU No 5 Tahun 1990 dan PP No 7 Tahun 1999. Salah satu usaha yang dilakukan oleh Sekolah Alam Cikeas adalah melakukan edukasi kepada siswa, Fasilitator, Orangtua siswa dan warga sekitar sekolah tentang pentingnya menjaga lingkungan dan ekosistemnya guna keberlangsungan hidup keanekaragaman hayati yang terkandung. Siswa-siswi yang tergabung dalam Biodiversity Warriors Kids SAC melakukan inventarisasi keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah dan melakukan bird watching yang hasilnya ditampilkan dalam bentuk papan informasi dan leaflet. Tentunya usaha ini sangat didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor sebagai usaha yang dapat diikuti oleh sekolah lainnya guna usaha pelestarian lingkungan. Pada tahun 2016 Sekolah Alam Cikeas mendapatkan penghargaan Adiwiyata tingkat Nasional sebagai Sekolah Berbudaya Lingkungan. Saat ini Sekolah Alam Cikeas bersiap menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri dimana programnya adalah melakukan pendampingan pada sekolah lainnya agar semakin banyak tercipta sekolah-sekolah yang berbudaya lingkungan. Dalam rangka memperingati hari buku sedunia yang jatuh pada tanggal 23 April , Sekolah Alam Cikeas (SAC) kembali mengadakan acara BOOK WEEK yang dilaksanakan pada tanggal 27-29 April 2017. Event yang diselenggarakan setiap tahun ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca anak-anak khususnya di lingkungan Sekolah Alam Cikeas dan khalayak umum sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Kegiatan BOOKWEEK kali ini mengangkat tema “Inspirasi Literasi Melalui Kekayaan Alam Negeri”. Tema tersebut dipilih karena banyak pembelajaraan yang didapat sehingga siswa/i Sekolah Alam Cikeas diharapkan mampu menjaga dan melestarikan alam sekitar. Rangkaian kegiatan Bookweek yang dilaksanakan selama tiga hari ini berisi :
Di awal tahun, setiap kelas telah merencanakan program agribisnisnya. Program agribisnis ini terintegrasi dengan pelajaran Greenlab di kelas. Produk greenlab di setiap kelasnya akan ditampilkan pada Pasar Kemis. Pasar Kemis merupakan wadah wirausaha siswa dari hasil proyek Greenlab di setiap kelasnya. Setiap level dari mulai PG - SMP turut berkontribusi meramaikan Pasar Kemis (Kamis, 20 April 2017). Ada yang jual ikan lele, ikan nila, sayuran, tanaman hias, olahan makanan kripik pisang dan singkong, kompos, dan banyak lagi. Area parkir sekolah saat itu sesak dengan ibu-ibu rumah tangga yang ingin membeli kebutuhan rumah tangga. "Sekalian antar anak sekolah sekalian belanja", komen salah satu pengunjung Pasar Kemis yang membawa kantong belanja sendiri. Tidak hanya siswa yang turut berkontribusi, para karyawan (guru & operasional) dan petani sekitar SAC pun ikut bergabung meramaikan Pasar Kemis.
Kenapa namanya Pasar Kemis? Tentu ini memiliki alasan. Pasar Kemis terdiri dari dua kata 'pasar' dan 'kemis'. 'Pasar' menurut KBBI artinya tempat berjual beli. Sedangkan 'Kemis' merupakan akronim dari KEgiatan prograM agribisnIS, usaha hasil pertanian siswa dari kegiatan Greenlab. Agribisnis menjadi salah satu unit dan program unggulan SAC. Kebetulan kami juga mengadakannya di hari Kamis. Jadi cukup jelas bahwa Pasar Kemis merupakan wadah yang digunakan untuk mengembangkan jiwa wirausaha siswa dari proses pembelajaran dan output kegiatan Greenlab yang akan diadakan di hari Kamis. Kami berharap kegiatan ini mampu memberikan kesan dan pesan yang dalam bagi orangtua bahwa SAC adalah sekolah yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan putra-putri tercinta. PengALAMan adalah sekolah terbaik. (BA) Sepuluh orang guru-guru dan management sekolah Midori School, Cikarang merasa mendapat pencerahan setelah mengikuti training dua hari di Sekolah Alam Cikeas. Para guru yang masih muda-muda dan antusias ini dengan penuh semangat mengikuti pelatihan yang mulai dari jam 08.00-14.30 tersebut. Tim trainer dari Sekolah Alam Cikeas memang sudah merancang dan menyiapkan materi training yang berkualitas, dengan aktifitas yang tidak membosankan.
Pada hari pertama para peserta mendapat kesempatan untuk melihat langsung kegiatan pembelajaran di Sekolah Alam Cikeas. Materi yang diterima oleh peserta selama dua hari berturut-turut, yaitu Joyful School, Management kelas, Kegiatan pembangun karakter siswa, Menyusun lesson plan pembelajaran lingkungan yang terintegrasi, Fun Learning dan membuat Fun Project. Para peserta tidak hanya mendengarkan namun mereka mempraktekkan langsung materi-materi tersebut, sehingga saat mereka kembali ke sekolahnya, mereka dengan mudah dapat menerapkannya. Terima kasih para trainer yang sudah mempersiapkan materi dengan matang. Semoga apa yang sudah dilatihkan kepada guru-guru Midori School memperkaya pengalaman para trainer. Semoga Sekolah Midori pun makin mantap dengan konsepnya setelah pendapat pengayaan dari para trainer Sekolah Alam Cikeas. |
ManajemenSelamat datang di Sekolah Alam Cikeas, Sekolah terdepan yang mencetak generasi pemimpin berkarakter. Arsip
March 2018
Kategori
All
|Manajemen Sekolah Alam CikeasSekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|