Apa itu ‘sekolah hijau’?
‘sekolah hijau’ yaitu sekolah yang warganya memiliki kesadaran lingkungan dan terwujud melalui perilaku yang ramah lingkungan untuk meningkatkan mutu hidup. Apa keuntungan yang diperoleh sekolah jika mengembangkan konsep ‘sekolah hijau’? · Sekolah memiliki jaringan yang luas. · Materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. · Metode pembelajaran menjadi lebih dinamis. · Potensi diri siswa meningkat. · Kapasitas guru dan staf meningkat. · Lingkungan sekolah menjadi lebih asri dan kondusif dalam pembelajaran. Apa nilai-nilai dasar ‘sekolah hijau’? Konsep dan kegiatan yang dikembangkan oleh ‘sekolah hijau’ bertumpukan kepada nilai-nilai luhur kehidupan seperti : kemanusiaan, kesetiakawanan, kejujuran, keadilan dan keseimbangan alam. Apa prinsip-prinsip dasar ‘sekolah hijau’? Warga sekolah hijau selalu bersandar pada tiga prinsip dasar, yaitu : Partisipatif Semua warga sekolah dan masyarakat berhak untuk memperoleh informasi yang memadai dan terlibat dalam keseluruhan proses (perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan control) sesuai tanggung jawab dan perannya. Berkelanjutan Seluruh kegiatan di sekolah hijau memiliki manfaat dalam jangka panjang bagi kehidupan Menyeluruh Seluruh warga sekolah hijau sewaktu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatannya selalu mempertimbangkan seluas-luasnya aspek kehidupan sehingga dapat memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi lingkungan. Apa wujud ‘sekolah hijau’?
Apa ruang lingkup ‘sekolah hijau’? 1. Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan ‘Sekolah hijau’ berusaha mengembangkan kurikulum belajar yang berwawasan lingkungan. Karena itu, baik materi, metode, bahan dan narasumber belajar selalu mengacu kepada usaha memahami persoalan lingkungan, memahami keilmuannya dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, mencari alternative pemecahan dan mengembangkan upaya peningkatan kualitas lingkungan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu : a. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran. b. Penggalian persoalan lingkungan. c. Pengembangan studi lapangan berbasis lingkungan dan budaya. d. Penguatan refleksi dan apresiasi terhadap inisiatif peduli lingkungan. 2. Peningkatan kualitas kawasan sekolah dan lingkungan sekitarnya ‘Sekolah hijau’ bukan sekedar memandang alam sebagai guru, namun juga mendorong warganya untuk aktif melakukan upaya meningkatan kualitas lingkungan. Untuk itu, ‘sekolah hijau’ perlu mengembangkan upaya-upaya : a. Pemanfaatan kawasan sekolah b. Peningkatan kualitas lingkungan di luar kawasan sekolah. 3. Pengembangan pendidikan berbasi s komunitas ‘Sekolah hijau’ menyakini bahwa sekolah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan nyata, karenanya sekolah dan komunitas perlu saling mendukung. Langkah-langkah berikut akan membantu ‘sekolah hijau’ untuk mengembangkan pendidikan berbasis komunitas: a. Penguatan kemitraan di dalam lingkungan sekolah b. Penguatan hubungan kerjasama dengan kelompok masyarakat dan organisasi local 4. Pengembangan system pendukung yang ramah lingkungan ‘ Sekolah hijau’ dituntut untuk mampu menunjukkan bagaimana sebuah system yang ramah lingkungan dirancang dan dilaksanakan. Semua fasilitas pendukung ‘sekolah hijau’ haruslah menunjukkan terlaksananya prinsip-prinsip ramah lingkungan. Maka, ‘sekolah hijau’ perlu terus mengembangkan langkah-langkah berikut untuk mencapai maksud tersebut : a. Penyediaan fasilitas yang ramah lingkungan b. Penghematan energy c. Penghematan air d. Peningkatan pelayanan makanan sehat e. Pengembangan system sanitasi dan pengelolaan sampah f. Pengembangan system transportasi sekolah yang ramah lingkungan 5. Pengembangan manajemen sekolah berwawasan lingkungan Bagaimana menyusun program ‘sekolah hijau’ sesuai kondisi sekolah ? Pada saat menyusun program ‘sekolah hijau’, sekolah perlu memperhatikan berbagai factor internal maupun eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan program. Karena itu, masing-masing sekolah sangat mungkin mengembangkan program yang berbeda sesuai dengan kondisi sekolah. Untuk membantu sekolah menyusun program ‘sekolah hijau’, kami mengembangkan Kerangka Program Menuju ‘sekolah hijau’. Kerangka program ini menjadi semacam panduan sederhana penyusunan program ‘sekolah hijau’ bagi sekolah-sekolah menengah atas di wilayah perkotaan Indonesia. Kerangka program tersebut meliputi : Kerangka indikator : merupakan kegiatan utama yang menjadi indicator program. Kerangka tahapan proses : merupakan kegiatan proses menuju ‘sekolah hijau’ dalam tiga tahapan, yaitu : pembelajaran, penguatan dan kemandirian. Pemilahan tahapan proses ini diharapkan dapat membantu sekolah mengembangkan program sesuai dengan kondisi sekolah. Masing-masing tahapan proses membagi kondisi sekolah dan kegiatannya sebagai berikut : a. Pembelajaran Kelompok sekolah yang belum mengembangkan konsep ‘sekolah hijau. Tahap pembelajaran menekankan kepada pengenalan isu-isu lingkungan kepada murid dan guru, memperkuat model pembelajaran luar kelas dan peer-to-peer, menekankan proses kepada guru dan membuka jaringan sekolah. b. Penguatan Kelompok sekolah yang telah melaksanakan konsep ‘sekolah hijau’ secara terpisah-pisah atau telah melewati tahapan pembelajaran. Tahap penguatan mempertajam hasil yang dicapai pada tahap pembelajaran dengan memperkuat hubungan warga sekolah, mengembangkan program konservasi di kawasan sekolah sekaligus sebagai media pembelajaran, mengembangkan kurikulum berwawasan lingkungan yang integrative dan meningkatkan kemampuan guru. c. Kemandirian Kelompok sekolah yang meneguhkan komitmennya sebagai ‘sekolah hijau’ yang ditunjukkan oleh pengalaman, kesiapan guru dan dukungan manajemen. Di tahapan ini sekolah melakukan penguatan proses dengan melibatkan pihak luar sekolah, membangun system yang mandiri dan terbuka, penguatan jaringan dan kerjasama, dan memperluas target kegiatan ke luar sekolah. Dengan demikian program ‘sekolah hijau’ menjadi semakin terintegrasi ke dalam semua kegiatan sekolah. Berbagai kegiatan dalam program yang dikembangkan oleh sekolah haruslah salang mendukung dan tidak terkotak-kotak oleh tahapan proses. Maka, Kerangka Program menuju ‘sekolah hijau’ sebaiknya dipahami secara keseluruhan sebelum sekolah menentukan program dan kegiatan yang akan dikembangkan. Sekian. Kunti Indra K.
0 Comments
Sekolah Alam Cikeas telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata kabupaten Bogor untuk tingkat SD dan SMP pada tanggal 4 Juni 2015. Apa yang kita ketahui tentang adiwiyata? Adiwiyata adalah tempat yang baik dan ideal yang dapat diperoleh secara ilmu pengetahuan, norma dan etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup menuju pembangunan berkelanjutan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Sekolah Alam Cikeas telah mengikuti program Adiwiyata. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapakan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif. Program Adiwiyata mempunyai tujuan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Program Adiwiyata ini, harus berdasarkan norma-norma Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam. Sekolah Adiwiyata adalah Sekolah yan peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita. Mudah-mudahan Sekolah Alam Cikeas sangat bermanfaat untuk lingkungan sekitar. Tamu-tamu di Bulan April dan Mei
Selama bulan April dan Mei cukup banyak tamu yang berkunjung ke Sekolah Cikeas, mulai dari instansi pemerintah, sesama sekolah alam maupun tamu internasional. Instansi pemerintah yang berkunjung ke Sekolah Alam Cikeas adalah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kabupaten Lamongan, peserta terdiri dari kepala-kepala sekolah SD, pengawas dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan. Beberapa sekolah alam juga datang bersilaturahmi, diantaranya dari Sekolah Alam Al Ghifa, Sekolah Alam Gaharu Bandung, School of Universe. Lalu kunjungan tamu internasional dari para peserta seminar yang diadakan oleh Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, yaitu Technical Seminar on Children Protection. Kunjungan pertama hari Rabu 6 Mei 2015 seminar dengan issue Children and Environment, mereka mengobservasi bagaimana Sekolah Alam Cikeas mendidik para siswa untuk peduli lingkungan. Kunjungan kedua pada hari Rabu, 27 Mei 2015 dengan issue Assissting Children with Disabilities. Pada kunjungan ini mereka mengobservasi penanganan anak berkebutuhan khusus di Sekolah Alam Cikeas sebagai sekolah inklusi. Seratus Sembilan (109) guru TK dari organisasi Ikatan Guru Raudatul Athfal (IGRA) Bekasi mengikuti pelatihan dengan tema “Belajar Menyenangkan di Alam” yang berlangsung di Sekolah Alam Cikeas, pada hari Rabu, tanggal 25 Maret 2015. Kepala Sekolah TK, Bapak Hupron Fadilah, Kepala dan wakil kepala Litbang Sekolah Alam Cikeas yaitu Bapak Doni Ari Bharata dan Ibu Marlina Gufron menjadi pemberi materi pelatihan yang berlangsung dari jam 08.00 hingga jam 14.00 ini. Peserta pelatihan yang seratus persen ibu guru ini sangat antusias dan banyak bertanya. Mereka sangat kompak dan punya semangat belajar tinggi serta punya keinginan kuat untuk memajukan pendidikan bangsa Indonesia. Di akhir pelatihan semua peserta sepakat untuk tidak menargetkan siswa TK harus bisa membaca dan menulis dan memastikan siswa belajar dengan menyenangkan. |
ManajemenSelamat datang di Sekolah Alam Cikeas, Sekolah terdepan yang mencetak generasi pemimpin berkarakter. Arsip
March 2018
Kategori
All
|Manajemen Sekolah Alam CikeasSekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|