Indonesia tuh hebat dan bisa lebih hebat dibanding negara manapun...
Ini bukan ngimpi tapi potensi yang belum tergali dengan baik, dan buruknya sikap sebagian anak bangsa dalam melihat bangsanya sendiri. Sudut pandang, paradigma dan sikap mental yang salah, yang membuat bangsa kita tetap terpuruk. Sikap mental ini bukan hanya milik para pemimpin atau pemerintah, tapi juga milik sebagian besar dari kita. Lihatlah... anak-anak muda usia 18-an tahun, berjibaku membela merah putih dengan segenap jiwa raganya. Yang ada di kepala mereka adalah bagaimana memberikan yang terbaik. Mereka tidak peduli dengan siapa yang menjadi pemimpin, mereka tidak peduli dengan partai apa yang berkuasa, meraka juga tidak peduli dengan rupiah yang terpuruk... yang mereka pedulikan adalah selalu melakukan yang terbaik. Saat ini. Titik. Dengan sikap itu, anak-anak muda itu mampu mengharumkan nama bangsa menjadi juara Piala AFF (Asosiasi Sepakbola Asia Tenggara) U-19 dan lolos ke putaran final Piala Asia U-19, mengandaskan raksasa Asia, Korea Selatan. Sikap ini pula yang ditunjukkan pemain bulutangkis kita beberapa waktu lalu, ketika menjadi juara dunia di China. Mereka tidak terpengaruh oleh urusan politik yang seringkali rumit. Mereka bertanding untuk kepentingan lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara, kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Bukan kepentingan kelompok tertentu, bukan kepentingan golongan tertentu, bukan pula kepentingan pribadinya. Sayang sekali, sikap ini kurang terlihat dalam diri manusia-manusia Indonesia lainnya, khususnya mereka-mereka yang punya akses, punya peran, punya kekuatan untuk memajukan Indonesia. Mereka mereka ini cenderung bias dalam melakukan berbagai kegiatan. Mereka perhitungkan untung rugi buat dirinya, buat kelompoknya, buat golongannya dan buat lain-lainnya. Mereka tidak terlalu peduli dengan kepentingan yang lebih besar, yaitu bangsa dan negara serta rakyat Indonesia secara keseluruhan. Sungguh terbalik dengan cara pandang para anak muda U-19 tadi dan para atlet bulutangkis juara dunia. Indonesia akan menjadi lebih hebat, bahkan lebih hebat dibanding negara manapun di dunia ini, jika cara pandang para elitnya mengadopsi cara pandang para atlet itu. Kita punya potensi besar, punya modal seabrek, punya kekayaan luar biasa, untuk sekadar menjadi juara dunia di bidang apapun. Kita pasti bisa, kita pasti mampu... syaratnya cara pandang, paradigma, sikap mental yang harus berubah. Khususnya pada mereka mereka yang berkuasa, berada di partai politik, berada di lingkar parlemen, berada di pemerintahan dan di sekitarnya... Sulit maju jika yang berkuasa memikirkan jalannya sendiri, sementara mereka yang tidak berkuasa selalu mengganggu yang berkuasa. Ketika nanti mendapatkan giliran berkuasa, maka pihak lain pun akan mengganggunya. Hadeeuuuuh, jadilah pusaran lingkaran busuk tak berujung. Isinya hanya saling mengganggu. Anak kecil juga tahu, kalau saling mengganggu yang didapat bukan emas tapi abu dan arang. Aneh ya... para elit kita kalah cara memandang hidup dibanding anak kecil. Kalah oleh cara pandang anak-anak U-19. Semoga anak-anak muda kita, bisa mempertahankan cara pandang yang tepat, untuk memajukan bangsa ini. Amin. Dodi Mawardi.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorKami adalah ayah, bunda, orangtua siswa Sekolah Alam CIkeas. ArchivesCategories
All
Kontribusi Berita
Ayah, bunda , orangtua, yang ingin ikut menulis di blog ini silahkan akses melalui tombol di bawah ini.
|