Talent wins game but teamwork and intelligence win the championships. Sebuah quote dari Michael Jordan inilah yang ingin ditanamkan ke dalam diri siswa-siswi di Sekolah Alam Cikeas(SAC), khususnya yang bergabung dalam tim basket SAC. Bahwa kemenangan bukan hanya soal bakat tapi hasil dari latihan yang sungguh-sungguh dan teamwork yang baik. Dalam rangka melatih dan mengembangkan hal ini pada hari Jum’at, 17 Maret 2017 kemarin diadakanlah tanding persahabatan dengan mengundang tim basket dan tim futsal dari SD Al Azhar Syifa Budi beserta para pendukungnya ke SAC.

Sekitar pukul 14.00 tim baket dan futsal dari Al Azhar sampai di SAC. Kedatangan mereka disambut dengan ramah dan bersahabat, namun tidak bisa ditutup-tutupi di awal pertemuan mereka, siswa-siswi tim basket SAC terlihat sangat gugup dan nervous setelah melihat postur tubuh tim basket Al Azhar yang lebih besar dari mereka. Pak Azwar dan Pak Bustan selaku pelatih segera member motivasi untuk menguatkan mental para siswa.

Setelah dirasa semua siap, akhirnya pertandingan pun dimulai. Tim basket SAC diwakili oleh Anin, Ariva, Mutiara, Minori, Naya, Danish, Nauval, Ricky, Kayla, Abi, Dimas dan Nayla. Semua dari SD kelas 3,4 dan 5. Pertandingan berjalan sangat seru dan meriah. Sorak-sorai para pendukung tiap tim terus terdengar di sepanjang pertandingan. Semua siswa terlihat sangat semangat dan terus berusaha mencetak poin, hingga babak ketiga skor dipimpin oleh tim basket Al Azhar.

Motivasi dan dorongan semangat kembali dibangkitkan oleh setiap pelatih. Di babak terakhir semua anggota tim SAC terlihat mengerahkan semua kekuatan dan skill-nya dengan terus mempertahankan teamwork antar  pemain hingga akhirnya mereka dapat mengejar ketertinggalan dan berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 12-8. Ketika peluit terakhir dibunyikan semua akhirnya meloncat kegirangan. Ternyata benar apa yang dikatakan pemain legendaris Michael Jordan. Tidak cukup dengan bakat, kekuatan mental dan teamwork adalah kunci kemenangan.

Minori adalah pencetak poin paling banyak dalam pertandingan ini. Walau berbadan kecil ternyata dia mampu menggungguli lawan-lawannya yang berbadan lebih besar darinya.
​
Pertandingan persahabatan ini terasa banyak member manfaat bagi para siswa dan juga sekolah. Selain melatih mental dan teamwork mereka kegiatan ini juga telah berhasil menjalin persahabatan antara SAC dan Al Azhar Syifa Budi. Semoga silaturahim ini dapat terus dipertahankan dan dapat juga dikembangkan dengan sekolah-sekolah yang lain.

Alhamdulillaah tahun ini kami bisa kembali mendatangkan pemain nasional Syamsir Alam,sebelumnya tahun lalu pemain nasional juga kami datangkan yaitu Okto Maniani.

 Banyak pelajaran berharga yang kami dapatkan di coaching clinic ini.sebelumnya berikut perjalanan singkat dari kakak Syamsir Alam menjadi pemain sepak bola profesional.

 SSB Depok (sekarang SSB Depok Jaya)
 * SSB AS IOP
 * SSB Makassar FC/ Timnas U-11 (ajang Piala Dunia U-11/Danone Nations)

Cup di Paris, Perancis 2003
 * Timnas U-14 (Piala Asia U-14 2004)
 * Timnas U-23 2006 (magang)
 * Timnas U-19 (Pra Piala Asia U-19 2007 di Vietnam)
 * PSJS Jr U-18
 * Timnas U-17
 * SAD Indonesia
 * Timnas U-19 (Kualifikasi Piala Asia U-19 2009)
 * Atletico Penarol (Uruguay).

Kami sangat bersyukur sekali karena kakak Syamsir Alam sangat sabar melayani pertanyaan-pertanyaan dari anak-anak Sekolah Alam Cikeas yang sangat antusias bertanya kepada kakak Alam.Jumlah coaching clinic kali ini sangat banyak sampai 60 anak. karena melibatkan semua kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 .

Coaching clinic kali ini dibagi menjadi 2 sesi.Sesi pertama yaitu menonton video perjalanan dari kakak Alam. Anak-anak sangat antusias dan seketika anak-anak bersorak ketika kakak Alam mencetak goal ke gawang lawan dalam video tersebut.

Kemudian setelah menonton anak-anak diberi pesan oleh kakak Alam bagaimana cara agar menjadi pemain sepak bola profesional. Ada 3 pesan yang disampaikan oleh kakak Alam.

1. Selalu berniat baik untuk membahagiakan orang tua dari bermain sepak bola serta selalu berdoa agar semuanya berjalan dengan baik dan diridhoi.
2. Berlatih dengan keras serta tidak mengeluh pada suatu keadaan di lapangan. Selalu belajar kenapa kita bisa menang dan kenapa kita  bisa kalah.
3. Mendengarkan dan menjalankan perintah pelatih saat di lapangan karena pelatih yang lebih tau saat kita berada dilapangan dan di luar lapangan.

Saat sesi kedua kakak Alam dan anak-anak Sekolah Alam Cikeas bermain sepak bola bersama-sama,mereka bermain team dan mereka sangat bahagia itu terlihat ketika kakak Alam mengumpan kepada seorang pemain kemudian mencetak goal.

Kami sangat beruntung bisa bermain bersama-sama dengan kakak Alam.Kami selalu berdoa,berlatih dan belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh agar mimpi serta cita-cita kami semua tercapai.

Aku adalah petunjuk di Pos 5
Tebaklah siapa aku.

DI SISI LAIN PULAU JAWA
25 Oktober 2012

Terbangun oleh bisikan-bisikan lirih yang terbawa angin, mata yang terlelap pun mengerling mencari tahu dari mana asal suara tersebut, "Ah" ternyata bapak dan ibu penjual sudah mulai beraktifitas lagi mencari nafkah pagi ini, sekilas kulirik jam dan sedikit tak percaya rupanya masih dini hari dan bahkan belum jam 4 pagi. Hembusan angin terasa dingin sementara diluar gerbong tak sedikitpun cahaya terlihat kecuali kerlip lampu-lampu rumah yang sesekali terlihat saat kereta melewati sebuah kota atau desa.

Saat adzan subuh sayup-sayup terdengar, tayamum dan sholat subuh yang kulakukan sambil duduk kembali menjadi perhatian orang-orang sekitarku, mungkin aneh bagi mereka. Selepas sholat satu-persatu penumpang turun di stasiun-stasiun di sepanjang perjalanan mendekati kota Malang, gerbong yang penuh pun menjadi semakin lengang, ada kursi-kursi kosong yang bisa dipakai untuk merebahkan badan melepas sedikit penat di punggung yang semalaman terpaksa menopang tubuh besar ini. Jam-jam berlalu dengan lambat, keriuhan gerbong nyaris hilang saat kereta semakin mendekati kota Malang karena tak banyak lagi penjual yang berlalu-lalang menawarkan barang jualan, keretapun terasa berjalan semakin lambat sampai akhirnya decit rem berbunyi saat stasiun kereta Malang kota menjadi pemberhentian akhir kereta Matarmaja.

Akhirnya setelah 19 jam duduk dan wira-wiri di gerbong matarmaja, berjalan di peron stasiun benar-benar sangat melegakan, otot-otot yang kaku kembali aktif dan tubuh serasa hidup kembali saat peredaran darah mengalir dengan lancar membawa oksigen dari udara sejuk segar diluar stasiun.

Sisi lain pulau Jawa telah dicapai, petualangan hari ini baru dimulai, memilih becak, menuju rumah, mandi, sarapan dan istirahat sejenak sebelum meneruskan perjalanan Malang-Surabaya-Bangkalan-Bromo melanjutkan Survei Outcamp SD5 Sekolah Alam Cikeas ke Bromo.

Bersambung... ke Eps 4.