17 Oktober 2017 Kegiatan outbond paling ditunggu anak anak SD 2 Jalak Bali. Pagi ini kelas Jalak Bali mendapat jadwal outbond berenang. Seperti biasa anak-anak terlihat sangat antusias setiap kali akan pergi berenang, kegiatan di mulai saat open class anak-anak diberikan arahan oleh fasilitator mengenai peraturan apa saja yang berlaku di kolam renang. Satu persatu anak-anak juga ditanya mengenai persiapan perlengkapan berenangnya. Jawaban anak-anak bervariasi.. mulai dari yang semua masih serba disiapkan, sampai ada yang semuanya menyiapkan sendiri. Tentunya fasilitator terus memotivasi anak-anak agar mampu mandiri dalam segala hal. Kegiatan berenang menjadi kegiatan Outbond paling dinantikan oleh anak-anak. Di Sekolah Alam Cikeas sendiri sudah terjadwalkan setiap kelas akan melaksanakan kegiatan berenang 2 kali dalam 1 semester. Banyak sekali manfaat yang didapat dalam kegiatan rutin ini. Anak-anak juga dilatih lebih mandiri dalam kegiatan di luar sekolah. Guru renang kami bernama Bu Siska, dalam kegiatan berenang anak-anak dibagi menjadi 2 kelompok. Disaat kelompok pertama berlatih dengan Bu Siska. Kelompok kedua diperbolehkan bermain di sekitar kolam renang dengan pantauan fasilitator. Dan begitu juga sebaliknya. Waktu belajar renang anak-anak 60 menit untuk setiap kelompoknya.
0 Comments
"Anak-anak besok kita trekking, ya…" ucap guru.
"Horee, asyiikk…" sorak kami, para siswa. Trekking merupakan salah satu dari kegiatan outbound yang seru dan kami sukai khususnya siswa SD 2 Sagitta. Apalagi kalau sudah menyelusuri sungai di belakang sekolah. Hari esok pun tiba. Kami pun bersiap-siap untuk melakukan kegiatan trekking. Kami selalu membawa botol minum, memakai sepatu boot dan tidak lupa membawa baju ganti. Ternyata tidak hanya kami yang trekking, adik SD 1 Komet pun ikut bergabung dengan kami. Kami pun berbaris dengan rapi dan siap untuk berjalan menyusuri jalan setapak dan pematang sawah. Dalam perjalanan kami saling membantu dan menunggu bila ada teman yang tertinggal di belakang. . Kami pun selalu berbaris dan berpegangan. Setelah berjalan sekitar 40 menit, kami sampai di sungai kecil. Alhamdulillah, airnya deras dan bersih. Kami pun menyelusuri anak sungai dengan penuh kebersamaan. Walaupun pakaian kami basah dan kotor kena lumpur, tapi kami tidak takut. "Asyik, serruu, kerreen!" seru kami setelah river trekking. Dalam kegiatan trekking ini kami dilatih agar punya tubuh yang sehat dan kuat. Kami juga belajar berani, bekerja sama dan saling menolong. Kami juga belajar berempati pada teman yang yang masih belum kuat. Kami senang karena dapat sekalian mengamati alam. Pada tahun ajaran 2013/2014 ini nama-nama kelas di Sekolah Alam Cikeas diambil dari suku-suku di Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali suku-suku yang berada di Indonesia, namun hanya sedikit suku yang dikenal oleh masyarakat. Nah, kelas kami memilih suku Sangir. Tahukah kamu berasal dari provinsi manakah suku Sangir itu ? Sekilas info tentang suku Sangir... Suku Sangir berasal dari Provinsi Sulawesi Utara yang beribukota di Manado dengan luas wilayah sebesar 15.376,99 km2, sekitar 70% dari luas wilayah ini adalah wilayah lautan. Masyarakat Sulawesi Utara didominasi oleh Suku Minahasa (33,2%), diikuti Suku Sangir (19,8%), Suku Bolaang Mangondow (11,3%), Suku Gorontalo (7,4%) lalu Suku Totemboan (6,8%). Lagu daerah yang terkenal adalah Sia Patokaan dan O Ina Ni Keke, lagu yang sangat akrab di telinga kita. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Melayu Manado. Sedangkan alat musik tradisional yang terkenal adalah kolintang, yang dibuat dari sejumlah kayu yang berbeda-beda panjangnya sehingga menghasilkan nada yang berbeda-beda.
Pada tahun ajaran 2013/2014 ini nama-nama kelas di Sekolah Alam Cikeas diambil dari suku-suku di Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali suku-suku yang berada di Indonesia, namun hanya sedikit suku yang dikenal oleh masyarakat. Nah, kelas kami memilih suku Sangir. Tahukah kamu berasal dari provinsi manakah suku Sangir itu ?
Sekilas info tentang suku Sangir... Suku Sangir berasal dari Provinsi Sulawesi Utara yang beribukota di Manado dengan luas wilayah sebesar 15.376,99 km2, sekitar 70% dari luas wilayah ini adalah wilayah lautan. Masyarakat Sulawesi Utara didominasi oleh Suku Minahasa (33,2%), diikuti Suku Sangir (19,8%), Suku Bolaang Mangondow (11,3%), Suku Gorontalo (7,4%) lalu Suku Totemboan (6,8%). Lagu daerah yang terkenal adalah Sia Patokaan dan O Ina Ni Keke, lagu yang sangat akrab di telinga kita. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Melayu Manado. Sedangkan alat musik tradisional yang terkenal adalah kolintang, yang dibuat dari sejumlah kayu yang berbeda-beda panjangnya sehingga menghasilkan nada yang berbeda-beda. (Lampiran gambar peta) Kami memilih suku Sangir karena anak-anak suku Sangir yang tinggal di pulau Sangihee memiliki semangat belajar yang tinggi meskipun sarana dan prasarana maupun gedung sekolah sangatlah minim. Namun semangat belajar untuk meraih cita-cita dan impian tidak pernah turun. Mereka tetap membantu orangtua bernelayan tetapi mereka masih menyempatkan diri untuk belajar sekalipun berada di atas perahu. Dengan melihat semangat mereka maka kami SD-2 Sangir berharap bisa memiliki semangat belajar yang tinggi untuk bisa meraih impian dan cita-cita. Inilah kami keluarga besar SD-2 Sangir : Nana, Riri, Chika, Hana, Mutiara, Nailah, Najwa, Vania, Nasya, Salsa. Nouval, Aga, Zafran, Ezra, Farrel, Fathin, Haydar, Nuello, Fachry, Faiz, Zhifa, Noru, Rafi, Rakha, Kiki. Fasilitator kami Pak Halid dan Bu Ita
Sekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
“Yuk, Belajar dengan Tutup Botol!” Siswa siswi Sekolah Alam Cikeas sudah terbiasa menabung barang bekas setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis . Barang-barang yang ditabung dimanfaatkan sebagai media belajar siswa . Untuk mengenalkan konsep perkalian pada siswa-siswi SD 2 kami memanfaatkan tutup botol. Tutup botol yang telah dikumpulkan diklasifikasika berdasarkan warnanya. Sebelum games dimulai fasilitator menjelaskan cara bermain. Kelas dibagi menjadi 5 kelompok. Lima pertanyaan akan diberikan oleh fasilitator untuk menentukan ketua kelompok. Ketua kelompok adalah siswa yang pertama kali mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan dengan benar. Lalu sang ketua pun akan memilih teman-temannya. Untuk nama kelompok diserahkan kepada anak-anak dengan tema bebas. Ketua kelompok yang terpilih adalah Rai, Farisqi, Reno , Emily dan Naufal. Sedangkan ketika permainan, fasilitator akan memberikan instruksi misalnya saja “tiga kotak isinya empat “ maka setiap kelompok harus menyusun tutup botol tersebut seperti gambar di bawah ini dalam waktu maksimal 30 detik. Pada akhirnya siswa mampu memahami konsep 3x4. Setelah waktu yang diberikan habis maka semua anak harus mengangkat tangannya untuk mengantisipasi perubahan jawaban ketika hendak diperiksa. SD2 Gowa, Sekolah Alam Cikeas. SD 2 Gowa memiliki 19 orang siswa yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Tahun ajaran 2012/2013, SD 2 memiliki 4 tema, yaitu Human Body dan Look at My Garden pada semester pertama, serta, Energy dan Our Environment pada semester kedua. Aktivitas belajar mengajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja tetapi juga di sekitar lingkungan Sekolah Alam Cikeas. Hal ini dilakukan untuk mendekatkan siswa dengan alam sekitarnya. Siswa pun akan belajar dengan cara yang menyenangkan. Salah satu contoh adalah pada saat pelajaran Science mengenai perkenalan terhadap hewan. Siswa diajak untuk melihat kambing, burung, kelinci, maupun capung yang berada di sekitar Sekolah Alam Cikeas. Dengan begitu, mereka akan mengetahui bentuk hewan secara lebih real, mengetahui makanan, serta habitat dari hewan-hewan tersebut. Sekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
SD2 Melayu, Sekolah Alam Cikeas. CERITA SD 2 MELAYU Melayu, mungkin nama yang sudah tidak asing lagi di telinga orang Indonesia. Ya, itulah nama sebuah kerajaan yang berpusat di daerah Sumatra, yang bahasanya menjadi cikal bakal bahasa kesatuan Republik Indonesia. Namun di Sekolah Alam Cikeas, Melayu bukanlah sebuah nama kerajaan, bahasa ataupun suku, melainkan nama kelas SD 2 yang berisikan 20 siswa yang lucu-lucu yaitu: Akasa, Alya, Aria, Nadya, Beryl, Dimas, Esa, Haikal, Bagus, Ikhsan, Kayla, Kevin, Dita, Gandhi, Zedi, Radja, Raflie, Layya, Zahra dan Alif, yang juga dibimbing oleh dua fasilitator ada Bapak Azwar dan Ibu Marti. Dengan mengambil filosofi kerajaan Melayu yang luas dan banyak memberi pengaruh pada bangsa ini dan juga filosofi bahasanya yang sederhana dan tak berjenjang, kami berharap dari kelas ini akan lahir orang-orang yang dapat memberi pengaruh baik yang luas untuk dunia namun tetap sederhana. Pembelajaran yang active learning dengan beragam media pembelajaran dan alam sebagai kelas untuk belajar menjadikan siswa antusias untuk mengembangkan berbagai kemampuan, potensi dan meningkatkan sikap positif yang dimiliki. Tetap semangat dan ceria SD 2 Melayu…. Kembangkan sayapmu….Raihlah impianmu…. Jadilah generasi Bangsa yang berakhlak baik, cinta sesama dan peduli lingkungan! Sekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|
Kelas SD2
Selamat datang di kelas SD2, Sekolah Alam Cikeas. Arsip
February 2018
Kategori
All
Kontribusi Berita
Orangtua, fasilitator atau siswa yang ingin ikut menulis di blog kelas silakan akses melalui tombol di bawah ini.
|Kelas SD2Sekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|