Pada tanggal 15 Oktober 2012, pukul 10.00 WIB SD-1 Demak kedatangan tamu tiga bapak dari Suku Badui yang diantar oleh Pak Bustanil. Anak-anak sangat antusias dan bahagia menyambut kedatangan bapak-bapak tersebut. Kami mempersilahkan bapak-bapak duduk dan kami duduk di lantai sambil mendengarkan mereka memperkenalkan diri. Setelah bapak-bapak tersebut memperkenalkan diri, Pak Bustanil mempersilakan kami untuk bertanya. Tanpa menunggu lama kami langsung mengangkat tangan karena kami ingin tahu bagaimana orang-orang Badui melakukan aktivitasnya. Apakah sama seperti kami? Siswa : “Bapak datang ke Cikeas menggunakan kendaraan apa?” Bapak Badui : “Kami berjalan kaki dan pulangnya pun kami jalan kaki.” Siswa : “Kenapa mereka hanya menggunakan baju warna putih dan hitam?” Bapak Badui : “Kedua warna tersebut mengandung makna yang sakral bagi orang Badui.” Siswa : “Kenapa Bapak tidak menggunakan alas kaki?” Bapak Badui : “Peraturan adat kami, kami tidak diperbolehkan memakai alas kaki.” Siswa : “Apakah Bapak mandi menggunakan sabun mandi dan gosok gigi menggunakan odol?” Bapak Badui : “Kami mandi dan gosok gigi tetapi tidak menggunakan sabun dan odol seperti yang kalian gunakan,kami menggunkan tanaman khusus yang tumbuh di daerah Badui sebagai sabun dan odol. “ Siswa : “Terbuat dari apa tas yang Bapak pergunakan dan apa isi tas Bapak?” Bapak Badui : “Tas ini terbuat dari kain putih, isinya baju ganti.” Siswa : “Bolehkah kami melihat isi tas Bapak?” Bapak Badui : “ Kami malu karena isinya hanya pakaian ganti jadi tidak usah melihat ya.” Siswa : “Bapak, orang Badui pekerjaannya apa?” Bapak Badui : “Kami bercocok tanam dan membuat kerajinan, seperti gantungan kunci, tas anyaman dan lain-lain.” Senangnya kami dapat belajar mengenai suku Badui dengan orang asli Badui. Ternyata mereka ramah dan menyenangkan. Mereka juga tidak sombong. Ketiga Bapak tersebut mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dengan baik sehingga kami mendapat informasi dengan jelas. Sebelum ketiga Bapak Badui tersebut pamit kami meminta untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Mereka dengan senang hati mau berfoto sehingga kami senang sekali. Terimakasi Bapak sudah berkunjung ke sekolah kami dan memberikan banyak ilmu kepada kami. Mereka hebat dari Banten menuju Cikeas berjalan kaki tanpa mengatakan kakinya sakit, lecet dan lelah. Teman-teman mari kita contoh suku Badui yang selalu patuh terhadap peraturan adat mereka. Teman-teman suku Badui adalah salah satu suku yang ada di Indonesia mereka saudara kita. Mereka mendiami pulau Jawa tepatnya di daerah Banten. Kami ingin sekali berkunjung ke Badui melihat langsung kehidupan dan aktivitas suku Badui. Indahnya Indonesiaku. (Muth). Projek kegiatan belajar Green lab untuk SD-1 Demak Sekolah Alam Cikeas adalah menanam tomat. Mungkin terlihat sederhana dan biasa, namun dibalik itu kami belajar mengenai bibit, mengenal media tanam, proses pertumbuhan dan jenis pupuknya. Projek ini sangat berhubungan dengan pelajaran lainnya, seperti matematika, sains, sosial, bahasa dan agama. Proses pertumbuhan tanaman tomat berkaitan dengan pelajaran matematika dengan meneliti berapa lamakah waktu yang dibutuhkan hingga panen. Untuk sains, kita belajar jenis media tanam, jenis pupuk dan gulma. Sosial dan agama dihubungkan bagaimana kita dapat merawat dan peduli dengan tanaman, sedangkan agama belajar tentang rasa syukur atas ciptaan Allah SWT. Ini adalah Pak Dudung (fasilitator Green lab) yang sedang menjelaskan bagaimana cara penyemprotan pupuk kandang cair yang tepat, pupuk kandang cair ini diproduksi sendiri di SAC loh. Lihat deh tanaman tomat kami sudah tumbuh cukup besar, pada awalnya kami menanam bibitnya dengan menggunakan gelas plastik bekas dan setelah tumbuh cukup besar maka dipindahkan ke polibag besar. Beginilah cara penyemprotan pupuk cairnya : Jika proses pertumbuhan tanaman tomat ini berhasil, para siswa bisa membawa hasil panennya ke rumah dan ditunjukkan kepada orangtua, satu kebanggaan juga bagi siswa telah berhasil menanam tomat. Salam hangat, Bu Ita ^_^
“Belajar Bersama Yuk!” Ini adalah teman-teman baru kami, mereka menggunakan seragam berwarna biru. Mereka adalah teman-teman dari SDIT Fajrul Amanah. Mereka sama dengan kami, mereka juga kelas satu. Sekolah mereka terletak di daerah Gunung Putri tepatnya di Griya Bukit Jaya. Mereka datang mengunjungi kami karena mereka sedang belajar sekolah sehingga mereka ingin tahu sekolah kami. Tepat pukul 09.30 WIB mereka tiba di kelas SD-1 Demak. Kamipun menyambut mereka dengan senyuman kecil di bibir kami yang mungil dan menjawab salam mereka. Kami mempersilakan mereka masuk dan menunjukkan tempat untuk menyimpan tas. Kemudian kami mengajak mereka untuk makan makanan kecil bersama. Ketika salah satu teman ada yang mengatakan ingin membuang air kecil, dengan semangat Tian mengantarkan ke kamar mandi. Ketika hendak ke kelas menaiki tangga Tian pun memberitahu sisi tangga yang bertanda panah biru untuk naik. Pada tangga di sekolah kami kedua sisinya diberi warna berbeda. Warna biru untuk jalur naik sedangkan warna kuning untuk jalur turun. Hal ini bertujuan supaya orang yang naik dan turun tidak saling bertabrakan. Setelah selesai makan makanan ringan bersama, kami memberitahu mereka untuk membuang sampah pada tempat sampah dan memilahnya. Apakah organic, non organic atau basah. Kemudian, kami duduk melingkar dan saling berkenalan. Kami senang teman kami bertambah 12 orang. 12 teman dari SDIT Fajrul Amanah yang lain belajar bersama di SD-1 Singosari jadi hari Jumat, tanggal 23 Nopember 2012 adalah hari yang sangat special untuk SD-1 Demak dan Singosari. Setelah selesai berkenalan kami belajar IPA yaitu tentang benda mati dan benda hidup. Bu Ita pun menjelaskan dengan menuliskan nama dan menggambarkan bendanya. Setelah itu ia bertanya kepada kami benda hidup atau mati. Misalnya kambing benda hidup atau benda mati? Setelah semua paham Bu ita meminta kami untuk berkeliling sekolah mencari dan mengamati benda-benda hidup dan mati. Dalam mengerjakan tugas ini kami dibagi menjadi 3 kelompok, ada yang mengamati di Playground, ada juga yang mengamati di Eco Café. Kelompok kami mengamati benda-benda di daerah belakang Amphitheatre. Disana ada sawah sehingga kami menemukan banyak sekali benda hidup dan mati. Setelah kami menemukan dan mengamati maka kami menuliskan nama dan menggambarkannya pada lembar kerja. Kami senang sekali dapat belajar bersama teman-teman baru dan mengenalkan sekolah kami yang asyiiik untuk belajar dan bermain. Sebelum mereka pulang salah satu teman kami yaitu Chika memberika kenang-kenangan kepada Ibu Elisa supaya mereka selalu ingat dengan kami dan juga sekolah kami. Terimakasih teman-teman SDIT Fajrul Amanah yang sudah sudi berkunjung ke sekolah kami. Sampai berjumpa lagi! Bermian lagi ya di Sekolah kami! (Muth). Sekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|
Kelas SD1
Selamat datang di kelas SD1, Sekolah Alam Cikeas. Arsip
February 2017
Ketegori
All
Kontribusi Berita
Orangtua, fasilitator atau siswa yang ingin ikut menulis di blog kelas silakan akses melalui tombol di bawah ini.
|Kelas SD1Sekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|