OBSERVASI KUPU-KUPU DAN NGENGAT
Salah satu tema pembelajaran favorit di TKA adalah “Wonderful Garden”, terutama setiap kegiatan pengamatan (Sains). Karena pada tema inilah, siswa-siswi TKA akan mengeksplorasi segala hal yang dapat mereka temukan di kebun sekolah. Batang-batang pohon yang meliuk-liuk, warna-warni bunga, daun-daun beraneka bentuk, serangga-serangga lucu yang beterbangan, cacing tanah, dan beragam larva yang bermetamorfosis menjadi beragam serangga, sangat menarik minat mereka. Pada tema ini, TKA CUT MEUTIA melakukan sebuah observasi tentang kupu-kupu dan ngengat. Di dalam sebuah kandang kecil yang terbuat dari kawat halus yang kuat, terdapat sebuah pot besar lengkap dengan tanaman hidup, 2 ekor ulat/larva berwarna hijau. Kita belum mengetahui akan jadi kupu-kupu atau ngengat. Oleh karenanya TKA CUT MEUTIA akan merawat ulat-ulat ini hingga ia selesai bermetamorfosis. Sama seperti pada buku The Very Hungry Caterpillar, ternyata ulat-ulat ini makan daun dengan begitu semangatnya, hingga dalam 2 hari saja hampir semua daun pada tanaman Tapak Dara ini dilahapnya. Hampir setiap hari teman-teman TKA CUT MEUTIA mencari daun keladi untuk kemudian dimakan oleh ulat-ulat ini. Selama kurang lebih 14 hari, ulat-ulat ini makan daun tanpa henti dan berubah warna 3 kali (hijau muda-hijau tua-cokelat tua), di hari ke-15 ulat-ulat ini tiba-tiba menghilang. Sempat sedih karena kehilangan ulat yang telah dirawat, ada beberapa siswa mengusulkan agar tanah di pot untuk digali, barangkali ulatnya bersembunyi di dalam. Dan ternyata benar, ulat-ulat tersebut sudah menjadi kepompong di dalam tanah. Kepompong berwarna cokelat tua itu pun kami keluarkan dari dalam tanah dengan tetap meletakkannya langsung di atas tanah. Pada fase kepompong, larva berpuasa selama kurang lebih 14-20 hari hingga akhirnya menjadi kupu-kupu muda. TKA CUT MEUTIA sangat bersemangat menunggu kupu-kupu muncul dari kepompong dan semakin bersemangat mencari ulat-ulat jenis yang lain di kebun sekolah dan memindahkannya ke dalam kandang observasi kami. Bukan hanya ulat/larva saja yang tinggal dalam kandang observasi ini, laba-laba, lebah, dan ulat kaki seribu juga tertarik untuk tinggal bersama di dalamnya. Kami juga meletakkan semangkuk air berisi larva capung yang hampir siap berganti kulit untuk menjadi capung dewasa. Menurut buku National Geographic: Ensiklopedia Serangga, ulat yang kami pelihara merupakan larva dari ngengat rajawali (hawk-moth), karena ulatnya menuju tanah untuk menjadi kepompong. Dan benar saja, setelah 14 hari kepompong pun terbuka dan 2 ekor ngengat muda langsung berjemur untuk mengeringkan sayapnya. Proses pengeringan ini akan berlangsung kurang lebih 2 hari sebelum akhirnya terbang untuk pertama kalinya. Apabila dalam prosesnya terganggu, maka sayapnya akan cacat dan ngengat itu tidak akan dapat terbang untuk kemudian mati. Jadi kalau ada ngengat atau kupu-kupu yang sedang berjemur atau berdiam diri, jangan diganggu ya, bisa jadi itu adalah ngengat atau kupu-kupu muda yang belum sempurna sayapnya. Biarkan mereka menjadi kupu-kupu dan ngengat yang indah yang menjadikan kebun kita lebih berwarna.
0 Comments
|
Kelas TKA
Selamat datang di kelas TKA Sekolah Alam Cikeas. Arsip
April 2018
Kategori
All
Kontribusi Berita
Orangtua, fasilitator atau siswa yang ingin ikut menulis di blog kelas silakan akses melalui tombol di bawah ini.
|Kelas TKASekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|