We are TK-A Gendang! We are Ready! “TK-A Gendang, time’s uuuuuup! Tidy up, please!”, seru Bu Dhika dan Bu Ara. Beberapa detik kemudian akan ada suara-suara lucu menggemaskan yang mulai sibuk bernyanyi sambil merapikan mainan , “Everybody tidy up..tidy up..tidy up. Everybody tidy up, tidy up.” Itulah salah satu kebiasaan unik teman-teman kita di kelas TK-A Gendang. Kelas yang unik dengan beragam karakter uniknya. Kia yang selalu antusias, Aisyah yang gemar menari, Arya yang suka sekali membersihkan kelas, Abi yang mandiri, Dhanis yang selalu kritis, Echa yang gemar berbagi, Noureen yang paling bersemangat untuk memimpin teman-temannya, Ian yang suka bercerita tentang banyak hal kepada guru dan teman-temannya, Zira yang sering membantu teman, Suri yang selalu penasaran, Emir yang suka dengan hal-hal unik, Tifa yang selalu ingin tahu, Iel yang jago menggambar, dan Queen yang paling gemar bernyanyi dan tersenyum. Bu Dhika, Bu Ara, dan Bu Multi selalu saja dibuat terheran-heran dengan tingkah unik dan usil mereka, hehehehe. Selama setahun ke depan, TK-A Gendang akan mengisi hari-hari di Sekolah Alam Cikeas menjadi penuh warna dan keceriaan. Berburu pengAlaman, bermain dengan penuh riang, dan memuaskan rasa ingin tahu. Tunggu cerita-cerita menarik dari kami ya. TK-A Gendang! Play, learn, and grow together! (Dhika, Fas.TK-A Gendang)
2 Comments
"Aku mau naik kereta api, becak, bis dan perahu" Kata Syadid beberapa hari setelah ia diberi tahu dan diajak untuk ikut survei Outcamp SD5 Sekolah Alam Cikeas ke Jawa Timur. Perjalanannya akan naik kereta ekonomi ikut Abi dan Uminya yang memang bekerja di Sekolah Alam Cikeas sebagai fasilitator sementara Syadid adalah murid TKA Bone juga di Sekolah Alam Cikeas. Nggak menyangka Syadid ternyata mempunyai rencana sendiri yang ingin ia lakukan selama perjalanan survei Outcamp SD5 Sekolah Alam Cikeas. Mungkin ada kenangan-kenangan yang tersisa karena sejak kecil Syadid memang sudah dibiasakan untuk bisa beradaptasi dengan berbagai macam kondisi lingkungan yang kelak akan ia hadapi kalau sudah besar. Saat umur 3 dan 6 bulan, ia sudah melakukan perjalanan darat naik bis dan kereta api dari jakarta menjelajah kota Malang, Surabaya dan Bangkalan. Umur 9 bulan ia sudah ikut menjelajah Gunung Gede menuju Air Terjun Ciismun. Tahun-tahun berikutnya ia sudah ikut kemanapun Abi dan Uminya menjelajah, ke pulau panjang, tempat penangkaran penyu di ujung genteng dan masih banyak lainnya. Alhamdulillah ia tak banyak mengeluh mengikuti penjelajahan-penjelajahan itu. Sebenarnya ada sedikit kekhawatiran saat hendak mengajak Syadid ikut penjelajahan survei Outcamp SD5 Sekolah Alam Cikeas, sebabnya cuma satu yaitu tempat yang dikunjungi lumayan banyak dengan jarak total lebih dari seribu kilometer dengan perubahan cuaca yang ekstrim dari yang panas sampai sangat dingin, dan lingkungan yang beragam sehingga selalu terbesit harapan di hati "Semoga Syadid tidak terlalu kecapekan selama perjalanan." Hari-hari menjelang keberangkatan Syadid berulang kali mengingatkan bahwa ia ingin naik kereta api, becak, bis dan perahu. Ia tampak bersemangat sekali setiap kali ingat hal tersebut. Sementara, kami berusaha sebisa mungkin merancang agar perjalanan tersebut nantinya tidak akan terlalu memberatkan fisik Syadid dengan menyiapkan beberapa persiapan andalan perjalanan yang selalu kami siapkan yaitu madu, sebab madu adalah suplemen alami yang dianjurkan Rasulullah yang khasiatnya tidak patut untuk diragukan lagi sebagai sumber energi tanpa ampas yang mudah dicerna tubuh dengan banyak khasiat untuk kesehatan. Perjalanan kamipun dimulai dengan naik taksi menuju stasiun pasar senen, perjalanan yang jaraknya hanya sekitar 35km ini ternyata langsung membuat Syadid mabuk karena kemacetan di jalan Tol yang hampir 1jam, benar-benar diluar harapan kami karena perjalanan ini masih baru dimulai, untungnya setelah dipijat dan tubuhnya dihangatkan, mabuknya berangsur reda. Stasiun Senen, Jakarta 24 Oktober 2012 jam 13.45. Berhasil kami capai disaat keberangkatan kereta ekonomi matarmaja hanya tinggal 15 menit lagi. Diawali dengan sedikit panas dan peluh akhirnya perjalanan dengan kereta api berhasil dilaksanakan. Dengan senyum lebar Syadid berkata "Aku naik kereta api", tak peduli dengan kondisi gerbong sederhana, ia mengisi jam-jam di gerbong kereta yang menuju kota Malang dengan beragam kegiatan dan beribu pertanyaan. "itu apa?" sambil menunjuk lokomotif yang parkir di stasiun, "ini kenapa?" saat melihat jendela kereta yang tampaknya retak terkena batu, "itu jualan apa?" melihat para pedagang berseliweran di sepanjang gerbong, "itu sawah ya?" ketika kereta melewati hamparan sawah yang luas, "Awww, kaget!" serunya saat kereta berpapasan dengan kerata lain yang berlawanan arah "Bunyi apa itu?' mendengar peluit peron memerintahkan kereta untuk berangkat, "Nasi... nasi....!" katanya menirukan penjual nasi yang menawarkan dagangan, dan banyak lagi lainnya. Panas dan peluh sesaat bukanlah alasan yang tepat untuk menghalangi kami mengajak Syadid untuk mendapatkan pengalaman asyik disepanjang perjalanan naik kereta ekonomi matarmaja mengawali perjalanan survei Outcamp SD5 Sekolah Alam Cikeas. Stasiun Malang Kota, 25 Oktober 2012 jam 09.15. Di luar stasiun ini target kedua Syadid untuk naik becak tercapai, berdua bersama uminya sebecak menuju rumah Mbahnya untuk istirahat sejenak mandi dan makan. Dengan angin sejuk sepoi-sepoi sepanjang perjalanan yang hanya sekitar 2Km, Syadid benar-benar menikmati perjalanan naik becak itu. Walau hanya sekitar 15 menit saja, naik becak merupakan pengalaman yang tak akan bisa dirasakan jika kita berada di Jakarta. Stasiun Bis Arjosari, Malang 25 Oktober 2012 jam 15.30. Disini kita benar-benar harus berlarian kesana-kemari sambil menggendong syadid berebut bis menuju Surabaya karena seluruh armada bis yang menuju Surabaya, Blitar, Probolinggo benar-benar habis, mungkin karena esok adalah hari raya Idul Adha sehingga arus mudik lokal sekitar Jawa Timur sangat padat. Untungnya ukuran tubuh Abinya Syadid cukup besar sehingga bisa sedikit mendominasi perebutan bis di stasiun (maaf ya yang kesenggol atau kesikut saya). Setelah lebih dari setengah jam akhirnya target ketiga Syadid untuk naik Bis bisa tercapai dan kami bertiga bisa duduk di dalam bis Patas AC yang penuh. Tepat di samping jendela Syadid duduk dan bisa memandang keluar bis dengan pemandangan luar biasa. "Abi! itu ikan lele ya?" tanya Syadid saat melihat mobil pickup yang bak belakangnya disulap menjadi kolam lele untuk diangkut ke pasar. Terminal Bungurasih, Surabaya 25 Oktober 2012 jam 19.00. Terminal ternyata sangat ramai lebih dari hari biasa, melanjutkan perjalanan dari bis Patas AC dengan bis DAMRI menuju pelabuhan Perak terpaksa kami batalkan, asap rokok seketika membuat Syadid mabuk bahkan sebelum bisnya bergerak memulai perjalanan. Kita tinggalkan bis beracun itu dan mencari alternatif kendaraan lainnya ditengah kelelahan yang sudah mulai terasa setelah menempuh perjalanan hampir seribu kilometer setelah perjalanan dua hari semalam. Pilihan terakhir kami akhirnya jatuh pada taksi mengingat transportasi lainnya harus berebut karena penuh dan jalur yang dilewatipun ternyata macet. Di taksi ini akhirnya Syadid tertidur saat menuju target terakhirnya, Perahu (kapal Ferry). Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya 25 Oktober 2012 jam 20.30. Setelah dibangunkan, Syadid berjalan mengikuti kami dan tersenyum saat melihat kapal ferry yang bersandar di dermaga diterangi cahaya lampu pelabuhan. "Naik perahu!" ujarnya setengah ngantuk. Akhirnya target terakhir Syadid tercapai semua di akhir hari kedua perjalanan Outcamp SD5 Sekolah Alam Cikeas. Ngantuk dan lelah sepertinya terhapus begitu saja saat Syadid menginjakkan kakinya di kapal ferry, menaiki tangga kapal menuju ruang penumpang kapal, bermain dan menikmati perjalanan kapal ferry menyeberangi selat madura. Bagi Syadid hari itu baru berakhir saat tidur jam 11.30 malam setelah sampai di Bangkalan jam 21.30 dan menanti Hari Raya Idul Adha bersama sepupu-sepupu yang hanya dapat ia temui setahun sekali, ditengah-tengah perjalanan menuju Gunung Bromo yang akan berlanjut keesokan harinya. Catatan kami, Kamis, 25 Oktober 2012. Syadid berusia 4 tahun 7 bulan telah menempuh perjalanan hampir seribu kilometer selama 2 hari 2 malam, berhasil mencapai target naik kereta api, becak, bis dan perahu. Diusia yang sama bahkan kami tak bisa sepertimu, membuat rencana dan berhasil mencapainya, semoga kau jadi anak yang beriman pada Allah dan Rasulullah serta menjadi anak yang berbakti pada orangtua. (Doni Ari Bharata) Sekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|
Kelas TKA
Selamat datang di kelas TKA Sekolah Alam Cikeas. Arsip
April 2018
Kategori
All
Kontribusi Berita
Orangtua, fasilitator atau siswa yang ingin ikut menulis di blog kelas silakan akses melalui tombol di bawah ini.
|Kelas TKASekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|