Memulai tahun ajaran baru di bulan Ramadhan adalah hal yang unik. Pertama, jam belajar otomatis menjadi lebih pendek. Jika semestinya kami masuk sejak pukul 07.15 dan pulang pukul 15.15, maka selama bulan Ramadhan kami harus pulang pukul 13.00. Seminggu pertama di kelas 7 kami manfaatkan sebagai momen perkenalan, momen untuk berdiskusi mengenai peraturan-peraturan kelas, momen untuk membuat display kelas, dan mengikuti beberapa agenda MOS. Menjelang minggu kedua, para siswa mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti event pertama di kelas 7, yaitu Eksplorasi Ramadhan 2013. Di minggu yang sama, adik-adik di level SD sedang mengikuti beragam kegiatan pesantren Ramadhan. Ada beragam kegiatan lomba-lomba dan kegiatan pendalaman materi agama yang tersedia untuk para adik kelas. Sementara para adik kelas sibuk dengan beragam kegiatan, para kakak kelas 7 juga bersiap dengan agenda istimewanya sendiri. Kegiatan Eksplorasi Ramadhan 2013 di kelas 7, berlangsung selama dua hari dan satu malam, yaitu hari Kamis dan hari Jumat, 25-26 Juli 2013. Beberapa hari sebelum hari H, para guru pamong dan para siswa sibuk mempersiapkan beberapa hal. Siswa-siswa berkelompok bersama guru pamongnya, berdiskusi dan membuat daftar mengenai perlengkapan yang perlu dibawa. Lalu siswa menentukan bagian perlengkapan yang merupakan tanggung jawab pribadi dan mana yang merupakan perlengkapan kelompok. Untuk perlengkapan kelompok, para siswa berdiskusi dan membagi tanggung jawab dalam pengadaannya. Pada H-2, semua siswa mulai membawa barang-barang pribadi dan barang-barang kelompok yang akan dipergunakan kelak. Untuk barang-barang yang belum dibawa, para siswa melengkapinya di hari setelahnya. Kesemua proses pemeriksaan kelengkapan tersebut dilakukan oleh anak-anak sendiri. Pada hari H 1, Kamis 25 Juli 2013 Para siswa yang datang di hari Kamis pagi segera mengikuti beberapa agenda yang terkait. Kami menyaksikan beberapa film mengenai muslim yang hidup di seluruh dunia. Tentang jam sahur dan jam berbuka puasa yang berbeda-beda di seluruh dunia. Tentang para muslim muallaf di berbagai negara dan kehidupan mereka. Dan setelahnya kami melanjutkan kegiatan dengan berdiskusi singkat. Diskusi berjalan lancar, menghasilkan berbagai pendapat unik dari anak-anak. Setelah sesi menonton film dan berdiskusi, kami semua bergegas ke masjid untuk menunaikan shalat sunnah Dhuha dan tadarus Al-Quran. Kemudian kami kembali ke kelas dan tiap kelompok pamong berkumpul. Tiap kelompok bersama guru pamongnya bersiap melakukan perjalanan menuju pasar tradisional Cileungsi. Kami berjalan kaki menuju perempatan, bersama-sama menyebrang jalan raya, dan menyetop angkot. Angkot biru 121 membawa kami menuju pasar tradisional Cileungsi. Saat itu, jam sudah menunjukkan pukul 10.30 wib. Tiap kelompok bergegas memasuki pasar dan mencari bahan-bahan yang diperlukan untuk memasak sahur. Mereka memilih, berkomunikasi dengan para pedagang, dan melakukan transaksi. Benar-benar sebuah pengalaman berkesan yang membangun ‘life skill’. Tak lama, semua bahan yang diperlukan berhasil diperoleh. Saatnya pulang ke sekolah. Kembali kami berjalan kaki, keluar dari komplek pasar tradisional dan menyetop angkot. Namun bedanya kali ini kami berjalan kaki dengan membawa plastik-plastik belanjaan di bawah teriknya matahari. Untungnya, kami tak harus menunggu lama. Sebentar kemudian, kami sudah melaju di dalam angkot menuju Jalan Alternatif Cibubur. Sesampainya di perempatan Nagrak, kami semua turun dan membayar angkot. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju sekolah, sekitar 15 menit. Sesampainya di sekolah, anak-anak langsung meletakkan barang belanjaan dan beristirahat. Mereka berbaring, sambil mengipas-ngipasi diri dengan kertas. Kami semua lelah, namun meski begitu, anak-anak tak henti-hentinya bercerita mengenai pengalamannya berbelanja ke pasar tradisional. Karena kami berangkat ke pasar terpisah-pisah tiap kelompoknya, maka pada saat kembali ke sekolahpun, kami sampai tidak bersamaan. Ternyata ada beberapa cerita unik dari perjalanan tiap tim. Ada tim yang angkotnya salah berhenti, hingga harus memutar jauh. Ada juga tim yang justru mendapat supir angkot yang baik, yang mau mengantarkan hingga ke depan pintu pasar. Setelah beristirahat beberapa waktu, anak-anak segera bergegas menunaikan shalat Dzuhur, menyiangi dan menyimpan sayur mayur serta lauk dengan rapi. Menjelang sore hari, sekolah mulai ramai dengan adik-adik kelas, tim OASE Ramadhan Metro TV, serta para tamu. Sore tersebut ada acara besar di sekolah, karena di amphitheater SAC akan ada live program OASE Ramadhan. Acara tersebut akan di isi beragam agenda: ceramah oleh Koko Liem, ‘sharing’ ilmu ‘parenting’ oleh Bunda Neno Warisman, hiburan dari para murid dan tim OASE Ramadhan, pengumuman beragam lomba, serta buka puasa bersama. Selain para murid, para orang tua, dan para tamu undangan, dalam acara ini kami juga mengundang anak-anak yatim piatu dari wilayah sekitar. Menjelang Magrib, para siswa kelas 7 telah berganti pakaian dengan atasan putih dan bawahan jeans. Mereka siap membantu panitia konsumsi, untuk mendistribusikan tajil kepada para peserta acara. Mereka benar-benar bekerja keras saat itu, karena harus bolak-balik mengantarkan makanan kepada ratusan. Setelah semua tajil dibagi, para siswa kelas 7, para fasilator kelas 7 dan para orang tua kelas 7, menikmati buka puasa bersama di balkon kelas. Alhamdulillah, nikmat sekali. Acara malam itu berlanjut dengan shalat Maghrib berjamaah di lapangan, makan malam, dan kembali bersiap untuk shalat Isya dan shalat Tarawih berjama’ah. Kesemua rangkaian ibadah ini kami lakukan bersama-sama dengan segenap keluarga Sekolah Alam Cikeas. Selepas shalat witir, para adik kelas dan sebagian besar guru pulang . Sementara para siswa dan guru kelas 7 tetap tinggal di sekolah. Kami masih akan menginap semalam di sini. Kami semua menyempatkan kembali ke kelas, beristirahat sebentar sambil mempersiapkan perlengkapan untuk I’tikaf di masjid Al-Ikhlas Sekolah Alam Cikeas. Menjelang pukul 10.00 WIB, kami berjalan menuju masjid. Disana anak-anak mendengarkan tau’syiyah yang diberikan oleh Pak Harfizal, guru agama kami. Lalu menjelang tengah malam, selepas tausyiyah berakhir, kami semua melaksanakan shalat taubat. Akhirnya, tepat mendekati tengah malam, semua anak-anak dan guru di beri kesempatan untuk beristirahat. Kami semua berbaring di atas karpet masjid, memakai jaket dan menyelimuti tubuh dengan sarung/mukena. Pertama-tama, anak masih susah untuk tidur, namun tak lama kemudian, semuanya mulai terlelap. Menjelang pukul 2.30 pagi, semua anak dibangunkan. Sebagian besar dari mereka ternyata lelah sekali, sehingga harus dibangunkan berulang kali. Kami harus segera bergegas, karena kami harus memasak untuk makanan sahur. Ketika kami bangun dini hari itu, tiba-tiba hujan turun dengan cukup deras. Dengan berlari-lari kecil, kami semua bergegas menuju kelas. Mengeluarkan semua perlengkapan dan peralatan memasak, serta bersiap memasak. Pada awalnya kami berencana untuk memasak di balkon kelas. Namun hujan yang turun membuat kami harus merubah rencana, akhirnya kami semua memasak di dalam kelas. Kelima kelompok yang sedang bersiap memasak ternyata memilih menu yang sama : NASI GORENG. Hanya saja, nasi goreng yang akhirnya dihasilkan berbeda-beda warna, tekstur dan rasanya. Meski begitu, semua anak- anak ini sangat bersemangat dalam memakan hasil masakan mereka. Masakan yang dibuat oleh mereka sendiri dalam kondisi tidak ideal. Walau setelahnya ruang kelas berantakan dengan beragam peralatan dan bahan-bahan masakan, namun tidak mengurangi kebahagian kami kala mencicipi hasil masakan mereka. Anak-anak duduk perkelompok dengan para guru pamongnya. Ada kelompok yang duduk melingkari meja dan makan menggunakan daun Pisang. Ada yang duduk lesehan di lantai, makan dengan menggunakan box makanan masing-masing. Sementara itu Pak Harfizal juga ikut bergabung bersama kami, mencicipi nasi goreng ala kelas 7. Tak lama setelah santap sahur, kami bergegas menuju masjid untuk menunaikan shalat Shubuh berjama’ah. Selepas shalat Shubuh, hujan gerimis masih terus turun, membuat udara terasa sangat sejuk. Bau tanah basah yang segar menemani kami . Namun, Pak Harfizal dengan semangat memberikan tausyiyah kepada anak-anak. Alhamdulillah mereka semua mendengarkan tausyiyah itu dengan sungguh-sungguh.
Agenda selanjutnya, berdasarkan ‘run down’ acara, semestinya adalah senam pagi dan trekking ke persawahan di sekitar sekolah. Namun, hujan yang terus turun membuat kami mengurungkan agenda tersebut. Akhirnya panitia memutuskan untuk olahraga ‘di kelas’. Ya, kami langsung kembali ke kelas dan merapikan kelas. Tiap siswa turun tangan, membersihkan sampah-sampah kelompok dan sampah-sampah tak bertuan. Menyapu, mengepel, memungut sampah, mencuci peralatan memasak, dll. Alhamdulillahirrabbil’alamiin. Seiring matahari meninggi dan hujan berhenti, akhirnya kelas kami kembali ke kondisinya semula. Bersih dan semua peralatan berada di tempatnya masing-masing. Selesai membersihkan kelas, anak-anak mulai merapikan perlengkapan pribadi mereka. Ransel-ransel menjadi jauh lebih gemuk, karena berisi pakaian kotor dan bermacam-macam perlengkapan. Setelah sesi bersih-bersihnya selesai, kami semua pergi menuju masjid dengan membawa ransel dan semua perlengkapan. Saatnya penutupan ! Kami duduk melingkar dan melakukan evaluasi dari setiap agenda acara. Kami juga melakukan evaluasi terhadap setiap perilaku negatif dan positif yang terjadi selama kegiatan berlangsung. Ada saatnya ketika para fasilitator yang mengungkapkan evaluasinya. Ada juga saatnya , beberapa anak mengungkapkan isi hati dan pendapatnya. Sekitar pukul 07.30 WIB. Alhamdulillah event ‘Eksplorasi Ramadhan 2013’ bisa kami tutup tepat waktu. Setelah moment evaluasi selesai, anak-anak dan para fasilitator saling meminta maaf. Kemudian satu persatu dari mereka bergegas pulang, menuju para orang tua dan penjemput. Sementara itu para fasilitator masih tinggal di masjid dan melakukan sesi evaluasi internal. Kami sungguh berharap ada perubahan dan ada kebaikan dari kegiatan ini bagi anak-anak serta bagi kami. Semoga Allah Subhanahu wata’ala meridhainya. Aamiin Oleh: Yuni Khairun Nisa #sacikeas #sekolahalamcikeas #smp
1 Comment
adri
28/11/2013 08:18:44
Nice activity
Reply
Leave a Reply. |
Kelas 7Selamat datang di kelas 7 persahabatan Sekolah Alam Cikeas. Archives
February 2018
Categories
All
|