“ Jangan lupa ya besok !” “ Iya Buuu…” Jawab mereka kompak. Keesokan harinya, “ Baik, silahkan dikeluarkan peralatan dan bahan-bahannya ya .” Lalu anak-anak, satu persatu mulai mengeluarkan Wortel, talenan, pisau kecil dan beberapa anak ada yang membawa pisau. Untuk apa semua itu ? Itu semua adalah pembelajaran Biologi hari ini. Kali ini kami akan mempelajari perbedaan irisan melintang dan irisan memanjang. Setelahnya kami akan mempraktekkannya. Tidak hanya sekedar iris mengiris. Namun irisan yang dihasilkan ini haruslah tipis namun tidak terputus. Sehingga ketika diletakkan di bawah mikroskop, maka kami nantinya bisa mengamati susunan selnya. Menghasilkan irisan tipis secara melintang dan membujur. Hal itu terdengar mudah, namun pada prakteknya, anak-anak menemukan hal tersebut adalah sesuatu yang cukup membuat stress. Beberapa anak yang memiliki kemampuan motorik halus yang baik, mampu menghasilkan irisan yang dimaksud dalam jangka waktu tidak sampai 15 menit. Namun sebagian besar, anak- anak lainnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Bahkan beberapa anak membutuhkan waktu hingga menjelang akhir pelajaran, dan sebagian kecil yang lain masih harus mengulang di rumah. Pada akhirnya tidak hanya kemampuan membedakan irisan melintang dan irisan memanjang, serta kemampuan mengiris tipis yang dipelajari oleh anak-anak di hari itu. Mereka tertantang untuk terus mencoba sampai batas waktu berakhir. Hingga habis terpotong semua Wortel-Wortel tersebut. Beberapa bahkan perlu beristirahat sebentar, mencuci muka, menghela napas, sebelum kembali mencoba. Beberapa dari mereka, bahkan perlu untuk berekspresi, mengeluarkan emosinya; “ Aaaaah susaaah.” “ Ini bagaimana sih ?” “ hiks… hiks… Aaaarrgh .” Akhirnya setelah berhasil menghasilkan irisan-irisan melintang dan memanjang tersebut. Mereka membuat laporan, yang berisi gambar kedua irisan tersebut. Sekaligus penjelasan singkatnya. Ada alasan logis, kenapa irisan-irisan tebal tidak diterima dan mereka harus terus mengulangnya. Akhirnya mereka mengetahui sendiri alasan tersebut. Mau tahu alasannya ? Sederhana saja, manakala irisan terlalu tebal, maka kita tidak akan bisa mengamati sel-selnya dengan jelas . Di perbesaran mikroskop akan terlihat bertumpuk-tumpuk. Mereka diberi target. Mereka mencoba dan terus mencoba. Beberapa berhasil mencapai target sebelum waktunya. Sebagian besar mencapai target di akhir waktu. Sebagian kecil yang lain, ternyata masih perlu berlatih kembali. Namun, bagiku hal itu cukup. Karena usaha mereka sangat terlihat disini. Mereka semua mencoba dan tidak menyerah. Good Job Guys. Keep trying. Lagi pula bukankah kita belajar dari ketidaktahuan , dan menjadi sempurna dari rangkaian kegagalan . Oleh: Yuni Khairun Nisa #sacikeas #sekolahalamcikeas #smp
0 Comments
Leave a Reply. |
Kelas 7Selamat datang di kelas 7 persahabatan Sekolah Alam Cikeas. Archives
February 2018
Categories
All
|