Acara seminar Kiat-kiat Memahami dan Melindungi Anak dari Kecanduan Games pada hari Sabtu, 4 Februari 2017 berlangsung lancar dengan peserta sekitar 200 orang. Acara seperti ini rutin diselenggarakan oleh Sekolah Alam Cikeas sebagai pengayaan bagi para pendidik dan orangtua untuk meningkatkan kapasitasnya dalam mendidik dan mengasuh anak. Pembicara seminar ini adalah Ibu Elly Risman, Psi. seorang pegiat parenting dan M. Nur Awaludin seorang mantan pecandu games yang sekarang telah lepas dari candu dan menciptakan Kakatu. Dalam acara tersebut dilakukan juga peluncuran tiga buah buku karya guru-guru Sekolah Alam Cikeas tentang peran ayah, konsep matematika serta game bahasa. Di zaman sekarang, dimana gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan, mengasuh anak menjadi tugas yang tidak mudah. Banyak dampak positif dan negatif yang hadir di sekitar anak-anak kita karena gadget tersebut. Sebagian besar orangtua sudah memberikan gadget ke anaknya, baik dipinjamkan atau dibelikan yang alasan terpopulernya adalah untuk bermain games. Games dianggap hal sederhana dan tidak berbahaya bagi anak-anak. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan tentang games, sehingga games menjadi media termudah untuk menenangkan anak. Biasanya para pecandu games, memulai kebiasaan buruknya karena faktor keluarga. Anak-anak yang kesepian, kosong jiwanya mudah sekali terjerumus pada kecanduan games. Pada awalnya semua games terkesan biasa (normal), tidak ada unsur kekerasan maupun pornografi. Namun pada level tertentu, hampir semua games menghadirkan semua itu. Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan orangtua sebelum memberikan games kepada anaknya adalah 1. Pahami preview yang ada di games tersebut, layakkah untuk dimainkan anak kita? 2. Buat kesepakatan dengan anak 3. Carilah games yang bukan sekedar hiburan, tapi bermanfaat. Dengan cara tersebut kita sudah membangun komunikasi yang tepat dengan anak dan berusaha meminimalisir efek negatif dari game itu sendiri. Untuk mencegah agar anak kita tidak mengalami kecanduan, kuncinya adalah
0 Comments
Dalam bulan Desember 2016, Januari dan Februari 2017, Sekolah Alam Cikeas menerima beberapa kali kunjungan dari para siswa untuk belajar tentang lingkungan yaitu dari Stella Maris Primary School, Jakarta Intercultural School Pattimura, Jakarta Intercultural School Pondok Indah, Beacon Academy School dan Global Jaya School. Program kunjungan ini disebut Environmental Learning Visit. Di Sekolah Alam Cikeas, para siswa ini diajak berkeliling sekolah untuk melihat sarana dan prasarana sekolah yang bertujuan untuk mengkoservasi alam dan hemat energi. Mereka juga dijelaskan tentang kegiatan warga sekolah yang ramah terhadap lingkungan. Penjelasan diberikan oleh beberapa siswa Sekolah Alam Cikeas yang bertugas sebagai tour guide, yang sudah sangat paham mengenai sekolah mereka. Para siswa tamu tampak antusias dan banyak bertanya. Kegiatan tur ini memakan waktu sekitar 1 jam 15 menit. Setelah istirahat selama 15 menit, kegiatan berikutnya adalah membuat lubang biopori dengan alat khusus sedalam 1 meter, lalu membuat pupuk kompos dan menanam di dalam pot yang dapat dibawa pulang. Untuk menambah keseruan kegiatan ini, ada juga sekolah yang meminta tambahan kegiatan outbound. Sekolah Alam Cikeas sangat senang dapat berbagi ilmu dengan siswa-siswa sekolah lain tentang pendidikan lingkungan. Kegiatan ini merupakan salah satu kampanye lingkungan untuk masyarakat luas agar lebih peduli untuk memilah sampah, hemat energi dan memiliki gaya hidup yang ramah lingkungan. |
ManajemenSelamat datang di Sekolah Alam Cikeas, Sekolah terdepan yang mencetak generasi pemimpin berkarakter. Arsip
March 2018
Kategori
All
|Manajemen Sekolah Alam CikeasSekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|