28 November merupakan Hari Menanam Pohon Indonesia, untuk memperingati hari ini anak-anak di Sekolah Alam Cikeas ikut berpartisipasi. Mereka membawa tanaman dari sekolah untuk di tanam kembali. Kegiatan penghijauan ini dimulai dari kelas Play Group & TK. Dengan senang hati dan penuh semangat anak-anak mereka melakukannya. Ada yang ingin pohonnya di tanam sendiri di rumah ada juga yang ingin membagi tanaman kepada tetangga atau saudara. Tanaman yang dibawa dilengkapi dengan kartu ajakan menanam pohon yang mereka warnai dan dibuat sendiri. Mencintai lingkungan dengan menanam pohon, inilah aksi nyata yang dilakukan Sekolah Alam Cikeas untuk menyelamatkan bumi. Biarpun masih kecil, anak-anak PG & TK sudah berjasa untuk negeri ini. Mari tularkan virus menanam pohon dan mencintai lingkungan agar anak-anak tetap bisa menikmati keindahan bumi, sejuknya udara, sampai mereka dewasa nanti. Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia, bersama Sekolah Alam Cikeas, we save the earth. (MG) Sekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
0 Comments
Ada suatu kegiatan rutin dan khas yang dilakukan oleh siswa-siswi Sekolah Alam Cikeas (SAC) dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam 2012 . Pada hari Rabu, 28 November siswa-siswi SD 4 Ternate dan Tidore berkampanye mengajak seluruh warga kawasan Cibubur untuk menanam pohon dengan membagikan bibit tanaman. Kampanye dilakukan di dua tempat yaitu di Fresh Market Kota Wisata dan di Supermarket Giant Mitra 10, Jalan Alternatif Cibubur. Selain membagikan bibit tanaman dan menyerukan pentingnya menanam pohon di lingkungan sekitar kita, para siswa juga mengedukasi masyarakat dengan mengenalkan nama-nama bibit tanaman seperti Akasia, Turi, Pinus, Kencana, Bintaro, Mahoni, Saga, Glodokan dan lain-lain. “Setelah ditanam, pohon ini harus dipelihara!” seru salah seorang siswa SD 4. “Karena tidak ada pohon yang hidup tanpa dipelihara!” Semoga aksi ini banyak memberikan contoh dan manfaat kepada seluruh warga Cibubur dan menumbuhkan jiwa peduli terhadap pohon yang ada disekitar kita. Sekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
Pada bulan November ini ada satu hari bersejarah, yakni hari Pahlawan. Untuk memperingati Hari Pahlawan, siswa-siswi Sekolah Alam Cikeas mendapatkan pengALAMan berharga. Pertama, mereka mengadakan upacara. Upacara ini bertujuan membangun rasa kebangsaan anak-anak. Pada saat upacara anak-anak belajar untuk tertib berbaris, menghargai orang lain, khidmat mendengarkan pesan dari Pembina Upacara serta memperhatikan teman-teman yang menjadi petugas upacara. Anak-anak juga belajar menghargai karya orang lain dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu wajib lainnya dengan benar dan tidak main-main. PengALAMan yang menarik lainnya adalah belajar menjadi pengibar bendera, dan menghargai bendera Negara Indonesia. Pesan Pembina Upacara kali ini seputar hari Pahlawan. Bu Ana bercerita bagaimana dahulu para pejuang bersusah payah untuk bisa mengibarkan bendera hingga harus mengorbankan nyawa. Bagaimana pejuang bersemangat menyanyikan lagu Indonesia Raya agar Negara ini merdeka. Tugas anak-anak mengisi kemerdekaan adalah dengan menjaga semua amanah para Pahlawan, yakni menjaga negeri ini agar tetap merdeka, maju, dan menjadi negara yang diperhitungkan oleh dunia. Kedua, pada jam pelajaran Audio Visual anak-anak berkesempatan menonton film Jakarta tempo dulu, lagu Indonesia Raya versi asli, serta sejarah perjuangan Bung Tomo dan tentara Indonesia dalam merebut Surabaya. Inilah awal sejarah mengapa 10 November dijadikan hari Pahlawan. Semua film yang diputar bertujuan membangun semangat cinta tanah air, serta rasa yang kuat untuk memajukan Negara Indonesia. Ketiga, anak-anak mendapat tugas membuat WWP (Work With Parent) untuk berkunjung ke museum atau taman makam pahlawan pada akhir pekan. Kemudian mereka membuat laporan hasil kunjungan dibantu orang tuanya. Kegiatan ini bertujuan mendekatkan museum kepada anak-anak. Juga mengenalkan orang tua bahwa berkunjung ke museum merupakan alternatif rekreasi akhir pekan yang patut dipilh. WWP dikumpulkan paling lambat tanggal 30 November, dari semua WWP akan dipilih WWP terbaik. WWP siapakah yang akan terpilih? Tunggu di berita manajemen berikutnya ya. (MG) Sekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
Pada bulan November ini ada satu hari bersejarah, yakni hari Pahlawan.
Untuk memperingati Hari Pahlawan, siswa-siswi Sekolah Alam Cikeas mendapatkan pengALAMan berharga. Pertama, mereka mengadakan upacara yang bertujuan membangun rasa kebangsaan anak-anak selaiin itu juga untuk memfasilitasi anak-anak belajar untuk tertib berbaris, menghargai orang lain, khidmat mendengarkan pesan dari Pembina Upacara serta memperhatikan teman-teman yang menjadi petugas upacara juga belajar menghargai karya orang lain dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu wajib lainnya dengan benar dan tidak main-main. PengALAMan yang menarik lainnya adalah belajar menjadi pengibar bendera, dan menghargai bendera Negara Indonesia. Pesan Pembina Upacara (Bu Ana) kali ini bercerita bagaimana dahulu para pejuang bersusah payah untuk bisa mengibarkan bendera hingga harus mengorbankan nyawa. Bagaimana pejuang bersemangat menyanyikan lagu Indonesia Raya agar Negara ini merdeka. Tugas anak-anak mengisi kemerdekaan adalah dengan menjaga semua amanah para Pahlawan, yakni menjaga negeri ini agar tetap merdeka, maju, dan menjadi negara yang diperhitungkan oleh dunia. Kedua, pada jam pelajaran Audio Visual anak-anak berkesempatan menonton film Jakarta tempo dulu, lagu Indonesia Raya versi asli, serta sejarah perjuangan Bung Tomo dan tentara Indonesia dalam merebut Surabaya. Inilah awal sejarah mengapa 10 November dijadikan hari Pahlawan. Semua film yang diputar bertujuan membangun semangat cinta tanah air, serta rasa yang kuat untuk memajukan Negara Indonesia. Ketiga, anak-anak mendapat tugas membuat WWP (Working With Parent) untuk berkunjung ke museum atau taman makam pahlawan pada akhir pekan. Kemudian mereka membuat laporan hasil kunjungan dibantu orang tuanya. Kegiatan ini bertujuan mendekatkan museum kepada anak-anak. Juga mengenalkan orang tua bahwa berkunjung ke museum merupakan alternatif rekreasi akhir pekan yang patut dipilh. WWP dikumpulkan paling lambat tanggal 30 November, dari semua WWP akan dipilih WWP terbaik. WWP siapakah yang akan terpilih? Tunggu di berita manajemen berikutnya ya. (MG) “Berenang”, kegiatan ini mungkin terdengar biasa di telinga kita. Kita semua juga sudah biasa melakukan kegiatan renang bersama keluarga. Tapi tahukah Anda apa yang terjadi jika kegiatan renang menjadi bagian dari kegiatan pembelajaran di Sekolah Alam Cikeas? Sebelum kegiatan renang dimulai semua siswa wajib datang ke sekolah, masuk kelas seperti biasa, berdoa dan melakukan kegiatan seperti hari lainnya karena memang renang bagian dari materi belajar hari itu. Fasilitator menjelaskan kepada anak-anak langkah-langkah yang harus dilakukan saat akan berangkat ke kolam renang, serta beberapa aturan di kolam renang, seperti: 1. Berjalan perlahan saat di pinggir kolam agar tidak terpeleset dan jatuh. 2. Mendengarkan instruksi guru. 3. Meminta izin jika ingin melakukan aktivitas yang berbeda dengan aktivitas yang sedang dilakukan, misalnya: ingin pipis, ingin minum, dan lain-lain. 4. Pemanasan (stretching) terlebih dahulu agar tidak kram saat berada dikolam. Setelah itu Siswa berbaris rapi menuju bis, naik satu persatu dengan teratur dan memilih tempat duduk di bis dengan tertib. Sesampai di kolam renang siswa kembali turun dengan tertib, membawa perlengkapannya sendiri dan berbaris hingga loket pembelian tiket. Siswa diajarkan untuk membeli tiket lebih dulu sebelum masuk area kolam renang dan menunjukkan tiket tersebut kepada petugas. Langkah berikutnya siswa ke kamar mandi untuk berganti baju. Disini tanggung jawab siswa terhadap barang miliknya sangat diperlukan. Mereka belajar mengenali barang pribadinya seperti baju, tas, sepatu agar tidak tertukar oleh teman. Mereka pun belajar mandiri untuk melepas baju, walaupun beberapa anak masih dibantu guru. Mereka juga harus melipat dan menyimpan baju mereka ke dalam tas. Setelah itu siswa menyimpan semua barang-barangnya seperti tas, sepatu, di tempat penyimpanan barang secara tertib dan rapi agar tidak tertukar dan mudah terjangkau jika ingin mengambil sesuatu. Di area kolam renang siswa tidak langsung menceburkan diri ke kolam, mereka berdiri melingkar untuk pemanasan, sementara fasilitator mengulang kembali aturan di kolam renang yang sudah disepakati sebelumnya agar kegiatan renang hari ini berjalan lancar. Semua aturan dijelaskan dengan cermat dan harus dilakukan agar siswa paham bahwa dengan aturan hidup menjadi lebih aman dan nyaman. Kegiatan selanjutnya adalah pemanasan, siswa mengikuti instruksi fasilitator renang dan mempraktekkan setiap gerakan pemanasan dengan baik. Karena gerakan pemanasan yang benar akan membantu siswa lebih rileks dan membuat otot-otot menjadi lentur, sehingga akan mudah mengikuti gerakan renang. Selesai pemanasan siswa duduk di pinggir kolam renang, merasakan dinginnya air sambil mendengarkan instruksi guru. Kegiatan ini membuat anak-anak yang awalnya takut dengan air agak lebih rileks. Pelajaran dimulai dengan mencoba mencelupkan wajah ke dalam air, menahan nafas dalam hitungan 10. Semua anak mencoba satu persatu dengan bimbingan guru. Untuk anak-anak yang sudah bisa, waktunya ditambah menjadi hitungan 15, lalu 20. Sedangkan bagi anak-anak yang belum berani, fasilitator membimbing secara personal dan diberi motivasi lebih. Selanjutnya siswa menggerakkan kaki didalam air untuk melatih kelenturan dan keseimbangan. Lalu turun ke tangga yang lebih dalam hingga semua badan masuk kedalam air. Satu per satu siswa juga mencoba meluncur kedalam air agar mereka berani dan percaya diri untuk berenang. Pelajaran renang disesuaikan dengan kemampuan siswa saat itu, bagi siswa pemula lebih dititikberatkan untuk akrab dengan air dan tidak panik saat berada di air. Ada juga siswa yang difokuskan untuk bisa mengambang saat di air, dan beberapa siswa yang sudah dapat berenang diajarkan gaya katak. Kegiatan belajar berlangsung selama satu jam lebih. Semua step renang dilakukan dengan bimbingan dan pengawasan fasilitator yang ada. Selesai belajar siswa mandi dan berganti pakaian. Ada sebagian siswa yang memilih makan lebih dahulu karena sudah lapar, ada juga yang makan setelah badannya bersih. Siswa bisa bermain setelah makan sambil menunggu temannya yang belum selesai makan. Selesai makan dan bermain siswa kembali ke bis dengan tertib, berbaris, dan kembali ke sekolah sambil bernyanyi. Tak lupa didalam mobil berdoa dulu supaya selamat sampai tujuan. Sesuai dengan metode pembelajaran Sekolah Alam yang terintegrasi, kegiatan renang pun demikian. Selain melatih kemampuan renang anak-anak, mereka juga dilatih untuk tertib, mematuhi aturan kolam renang maupun aturan sekolah, mandiri, inisiatif, tanggung jawab terhadap barang miliknya, kemampuan makan sendiri, keberanian, dan percaya diri. Semua hal tersebut adalah proses mental yang harus dilalui anak dan dibangun dengan proses panjang dan pembiasaan yang terus menerus. Jika selama di Taman Kanak-Kanak mereka terbiasa dan berhasil melewati proses ini dengan baik, maka akan sangat berpengaruh pada kesiapannya untuk belajar, berfikir, juga memahami informasi saat memasuki usia sekolah berikutnya. Inilah alasannya mengapa Sekolah Alam Cikeas mengadakan kegiatan renang sebagai bagian dari matra air kegiatan outbound, dan menganggap kegiatan ini sebagai kegiatan yang penting untuk diikuti oleh semua siswa. (MG) Sekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|
ManajemenSelamat datang di Sekolah Alam Cikeas, Sekolah terdepan yang mencetak generasi pemimpin berkarakter. Arsip
March 2018
Kategori
All
|Manajemen Sekolah Alam CikeasSekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|