Pada acara Gebyar Budaya Nusantara, tanggal 2-11 Oktober yang lalu, siswa-siswa SD 4 Bedug dan Gambus mengikuti workshop bermain angklung. Mereka memainkan lagi Tanah airku, dan lagu berbahasa Belanda Vader Jacob. Workshop diisi oleh Ibu Leni Marleni, wanita Indonesia yang tinggal di Belanda, yang giat memperkenalkan mempromosikan budaya Indonesia di Eropa.
Sebelum mulai bermain musik, Ibu Leni menjelaskan dulu sejarah alat musik angklung. Kemudian Ibu Leni memperkenalkan ke anak-anak kode not lagu dengan tangan yang harus dihafalkan oleh anak-anak. Misalnya kode jempol ke atas, jari lainnya ditekuk adalah kode untuk not C atau do, maka anak yang memegang angklung dengan not tersebut hanya menghafalkan satu kode itu saja. Semua anak sangat antusias. Semoga mereka semakin mencintai budaya Indonesia dan termotivasi untuk mengembangkan kesenian tradisional Indonesia.
0 Comments
Mulai tahun ajaran 2014-15 ini, Sekolah Alam Cikeas menerapkan terobosan baru dalam pemilahan sampah. Sebelumnya sampah-sampah yang dihasilkan dikelompokkan menjadi tiga macam, yakni anorganic, untuk sampah plastik, kaleng dan kaca, organic untuk sampah kertas dan kardus, serta wet untuk sampah sisa makanan dan daun.
Namun setelah beberapa fasilitator study banding ke Jepang beberapa waktu yang lalu, muncul ide untuk membuat kategori sampah menjadi lebih detil, yaitu sampah kertas sebelah pakai, kertas dua sisi pakai, botol dan gelas plastik, karton minuman, kantong plastik, sachet, sisa makanan, styrofoam, kaleng, botol kaca, kardus susu/sereal, sampah infeksius, sampah dedaunan dan residu untuk sampah sisa yang tidak masuk ke dalam kategori di atas. Setiap area diberi tempat sampah sesuai dengan jenis sampah yang diproduksi di area tersebut. Misalnya ruang kelas hanya memerlukan 6 jenis tempat sampah, yaitu kertas dua sisi pakai, botol dan gelas plastik, karton minuman, sachet/bungkus makanan, sisa makanan, dan residu. Kertas sebelah pakai dimanfaatkan kembali untuk anak-anak menggambar. Sampah sisa makanan akan dibuat kompos atau masuk ke lubang biopori, sampah , kertas dua sisi pakai, botol dan gelas plastik, karton minuman, kantong plastik, sachet, sisa makanan, styrofoam, kaleng, botol kaca, kardus susu/sereal akan dibawa ke recycling center untuk dijual ke pengepul, sampah residu dan infeksius akan dibuang ke Tempat Penampungan Akhir (TPA). Terobosan dalam pemilahan sampah ini merupakan komitmen Sekolah Alam Cikeas untuk peduli pada lingkungan. Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-69 yang pada tanggal 17 Agustus 2014. Sekolah Alam Cikeas mengadakan acara Independence Day yang bertemakan “Semangat tertinggi tuk Indonesiaku”. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 18-19 Agustus 2014 ini berisikan perlombaan-perlombaan untuk seluruh siswa-siswi Play Group hingga SMP, Fasilitator, Karyawan Sekolah Alam Cikeas serta masyarakat umum. Jenis perlombaan yang dilaksanakan pada acara tersebut diantaranya lomba puzzle, membuat poster, lomba pindah bendera, balap kelereng, balap karung, makan kerupuk, kipas balon, memasukkan pensil ke dalam botol, lari estafet serta tarik tambang yang sangat disukai seluruh peserta. Kegiatan ini bertujuan selain sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia dan mengenang jasa para Pahlawan juga untuk menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap tanah air Indonesia dengan meningkatkan sportifitas dalam meraih prestasi. Seluruh peserta tampak sangat antusias dan bersemangat dalam berlomba hingga acara ini berakhir dengan pembagian hadiah untuk para Pemenang. Untuk kedua kalinya Sekolah Alam Cikeas meraih prestasi sebagai Green Award untuk kategori Green School dari La Tofi School of CSR yang didukung oleh Kementrian Kehutanan dan Kementrian Perindustrian. Yang pertama di tahun 2012 dan yang kedua, baru-baru ini di tahun 2014. Penganugerahan dilaksanakan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta pada tanggal 18 Juni 2018 oleh Mentri Kehutanan dan Mentri Perindustrian. Dengan mendapat anugrah Green School berarti Sekolah Alam Cikeas sudah menerapkan perilaku hijau dengan mempertahankan kondisi lingkungan yang sudah baik dan “mengobati” lingkungan yang sudah rusak. Sekolah Alam Cikeas mempunyai komitment untuk mengintegrasikan nilai-nilai kecintaan pada lingkungan dalam seluruh aktifitas sekolah. Sekolah ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana belajar siswa dan seluruh warga sekolah sudah menerapkan perilaku ramah lingkungan. |
ManajemenSelamat datang di Sekolah Alam Cikeas, Sekolah terdepan yang mencetak generasi pemimpin berkarakter. Arsip
March 2018
Kategori
All
|Manajemen Sekolah Alam CikeasSekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|