“Berenang”, Kegiatan ini mungkin terdengar biasa di telinga kita.
Kita semua juga sudah biasa melakukan kegiatan renang bersama keluarga. Tapi tahukah Anda apa yang terjadi jika kegiatan renang menjadi bagian dari kegiatan pembelajaran di Sekolah Alam Cikeas? Sebelum kegiatan renang dimulai semua siswa wajib datang ke sekolah, masuk kelas seperti biasa, berdoa dan melakukan kegiatan seperti hari lainnya karena memang renang bagian dari materi belajar hari itu. Fasilitator menjelaskan kepada anak-anak langkah-langkah yang harus dilakukan saat akan berangkat ke kolam renang, serta beberapa aturan di kolam renang, seperti:
Sesampai di kolam renang siswa kembali turun dengan tertib, membawa perlengkapannya sendiri dan berbaris hingga loket pembelian tiket. Siswa diajarkan untuk membeli tiket lebih dulu sebelum masuk area kolam renang dan menunjukkan tiket tersebut kepada petugas. Langkah berikutnya siswa ke kamar mandi untuk berganti baju. Disini tanggung jawab siswa terhadap barang miliknya sangat diperlukan. Mereka belajar mengenali barang pribadinya seperti baju, tas, sepatu agar tidak tertukar oleh teman. Mereka pun belajar mandiri untuk melepas baju, walaupun beberapa anak masih dibantu guru. Mereka juga harus melipat dan menyimpan baju mereka ke dalam tas. Setelah itu siswa menyimpan semua barang-barangnya seperti tas, sepatu, di tempat penyimpanan barang secara tertib dan rapi agar tidak tertukar dan mudah terjangkau jika ingin mengambil sesuatu. Di area kolam renang siswa tidak langsung menceburkan diri ke kolam, mereka berdiri melingkar untuk pemanasan, sementara fasilitator mengulang kembali aturan di kolam renang yang sudah disepakati sebelumnya agar kegiatan renang hari ini berjalan lancar. Semua aturan dijelaskan dengan cermat dan harus dilakukan agar siswa paham bahwa dengan aturan hidup menjadi lebih aman dan nyaman. Kegiatan selanjutnya adalah pemanasan, siswa mengikuti instruksi fasilitator renang dan mempraktekkan setiap gerakan pemanasan dengan baik. Karena gerakan pemanasan yang benar akan membantu siswa lebih rileks dan membuat otot-otot menjadi lentur, sehingga akan mudah mengikuti gerakan renang. Selesai pemanasan siswa duduk di pinggir kolam renang, merasakan dinginnya air sambil mendengarkan instruksi guru. Kegiatan ini membuat anak-anak yang awalnya takut dengan air agak lebih rileks. Pelajaran dimulai dengan mencoba mencelupkan wajah ke dalam air, menahan nafas dalam hitungan 10. Semua anak mencoba satu persatu dengan bimbingan guru. Untuk anak-anak yang sudah bisa, waktunya ditambah menjadi hitungan 15, lalu 20. Sedangkan bagi anak-anak yang belum berani, fasilitator membimbing secara personal dan diberi motivasi lebih. Selanjutnya siswa menggerakkan kaki didalam air untuk melatih kelenturan dan keseimbangan. Lalu turun ke tangga yang lebih dalam hingga semua badan masuk kedalam air. Satu per satu siswa juga mencoba meluncur kedalam air agar mereka berani dan percaya diri untuk berenang. Pelajaran renang disesuaikan dengan kemampuan siswa saat itu, bagi siswa pemula lebih dititikberatkan untuk akrab dengan air dan tidak panik saat berada di air. Ada juga siswa yang difokuskan untuk bisa mengambang saat di air, dan beberapa siswa yang sudah dapat berenang diajarkan gaya katak. Kegiatan belajar berlangsung selama satu jam lebih. Semua step renang dilakukan dengan bimbingan dan pengawasan fasilitator yang ada. Selesai belajar siswa mandi dan berganti pakaian. Ada sebagian siswa yang memilih makan lebih dahulu karena sudah lapar, ada juga yang makan setelah badannya bersih. Siswa bisa bermain setelah makan sambil menunggu temannya yang belum selesai makan. Selesai makan dan bermain siswa kembali ke bis dengan tertib, berbaris, dan kembali ke sekolah sambil bernyanyi. Tak lupa didalam mobil berdoa dulu supaya selamat sampai tujuan. Sesuai dengan metode pembelajaran Sekolah Alam yang terintegrasi, kegiatan renang pun demikian. Selain melatih kemampuan renang anak-anak, mereka juga dilatih untuk tertib, mematuhi aturan kolam renang maupun aturan sekolah, mandiri, inisiatif, tanggung jawab terhadap barang miliknya, kemampuan makan sendiri, keberanian, dan percaya diri. Semua hal tersebut adalah proses mental yang harus dilalui anak dan dibangun dengan proses panjang dan pembiasaan yang terus menerus. Jika selama di Taman Kanak-Kanak mereka terbiasa dan berhasil melewati proses ini dengan baik, maka akan sangat berpengaruh pada kesiapannya untuk belajar, berfikir, juga memahami informasi saat memasuki usia sekolah berikutnya. Inilah alasannya mengapa Sekolah Alam Cikeas mengadakan kegiatan renang sebagai bagian dari matra air kegiatan outbound, dan menganggap kegiatan ini sebagai kegiatan yang penting untuk diikuti oleh semua siswa. (MG)
0 Comments
Leave a Reply. |
ManajemenSelamat datang di Sekolah Alam Cikeas, Sekolah terdepan yang mencetak generasi pemimpin berkarakter. Arsip
March 2018
Kategori
All
|Manajemen Sekolah Alam CikeasSekolah berkualitas, unggulan, favorit dan terbaik.
|